Setelah itu, Poirier dan Gaethje juga sama-sama bergiliran mendapatkan pertandingan gelar. Kali ini melawan juara baru kelas ringan, Charles Oliveira.
Poirier kembali lebih dulu melawan Oliveria pada Desember 2021 di UFC 269.
Lagi-lagi Poirier kalah dalam perebutan sabuk emas pada ronde ketiga lewat submission dengan teknik kuncian rear-naked-choke.
Mei 2022, tepatnya di UFC 274, giliran Gaethje yang dikalahkan melawan Oliveira juga lewat kuncian rear-naked choke.
Padahal saat itu Gaethje berpeluang besar menjadi juara karena sabuk juara Oliveira dilucuti sebelum pertandingan.
Kegagalan mencapai batas berat badan membuat Oliveira tidak akan mempertahankan gelar walau menang. Adapun Gaethje sebaliknya.
Dengan demikian Poirier dan Gaethje akan mengulang kembali rivalitas lama mereka.
UFC 291 menjadi pertemuan kedua antara dua jawara Negeri Paman Sam tersebut. Poirier memenangi laga pertama lewat TKO pada ronde keempat.
Gengsi dari pertarungan keduanya makin tinggi karena ada sabuk yang diperebutkan yaitu BMF, yang kurang lebih artinya Jagoan Paling Garang.
Baca Juga: Bos UFC Beri Syarat untuk Duel Kamaru Usman Vs Khamzat Chimaev
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | UFC.com |
Komentar