BOLASPORT.COM - Pertandingan antara dua petarung elite kelas ringan UFC yaitu Dustin Poirier dan Justin Gaethje resmi digelar.
Duel Dustin Poirier versus Justin Gaethje akan digelar di Vivint Arena, Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat, pada 30 Juli 2023 waktu Indonesia.
Laga dua juara tanpa mahkota di kelasnya Islam Makhachev itu akhirnya terwujud setelah santer dirumorkan sejak Maret kemarin.
Gaethje dan Poirier sudah sama-sama kembali ke jalur kemenangan setelah kompak tumbang dalam dua kali pertandingan gelar.
Keduanya kompak dua kali gagal menjadi juara saat menantang Khabib Nurmagomedov dan kemudian Charles Oliveira.
The Diamond, julukan Poirier, lebih dulu mendapatkan kesempatan menjadi juara saat bersua Khabib Nurmagomedov pada September 2019 di UFC 242.
Akan tetapi Poirier belum berhasil usai kalah dari Khabib lewat submission.
Setahun berselang, giliran Gaethje yang mendapatkan kesempatan untuk berjumpa Khabib pada Oktober 2020 di UFC 254.
Senasib dengan Poirier, Gaethje juga harus menerima kekalahan dari Khabib lewat kuncian, kali ini tekniknya triangle choke.
Baca Juga: Road to UFC 2 - Uji Komitmen 5 Petarung Indonesia Atasi Kelemahan
Setelah itu, Poirier dan Gaethje juga sama-sama bergiliran mendapatkan pertandingan gelar. Kali ini melawan juara baru kelas ringan, Charles Oliveira.
Poirier kembali lebih dulu melawan Oliveria pada Desember 2021 di UFC 269.
Lagi-lagi Poirier kalah dalam perebutan sabuk emas pada ronde ketiga lewat submission dengan teknik kuncian rear-naked-choke.
Mei 2022, tepatnya di UFC 274, giliran Gaethje yang dikalahkan melawan Oliveira juga lewat kuncian rear-naked choke.
Padahal saat itu Gaethje berpeluang besar menjadi juara karena sabuk juara Oliveira dilucuti sebelum pertandingan.
Kegagalan mencapai batas berat badan membuat Oliveira tidak akan mempertahankan gelar walau menang. Adapun Gaethje sebaliknya.
Dengan demikian Poirier dan Gaethje akan mengulang kembali rivalitas lama mereka.
UFC 291 menjadi pertemuan kedua antara dua jawara Negeri Paman Sam tersebut. Poirier memenangi laga pertama lewat TKO pada ronde keempat.
Gengsi dari pertarungan keduanya makin tinggi karena ada sabuk yang diperebutkan yaitu BMF, yang kurang lebih artinya Jagoan Paling Garang.
Baca Juga: Bos UFC Beri Syarat untuk Duel Kamaru Usman Vs Khamzat Chimaev
Sabuk simbolis ini diciptakan UFC saat memfasilitasi pertarungan antara Nate Diaz dan Jorge Masvidal pada 2020.
Masvidal keluar sebagai pemenang dalam pertarungan yang mempertemukan dua petarung bintang dengan aura gangster itu.
Pensiunnya Masvidal setelah dikalahkan Gilbert Burns pada April lalu membuat Presiden UFC, Dana White, memutuskan untuk mempertaruhkannya lagi.
"Karena Jorge Masvidal Pensiun, gelar BMF kembali diperebutkan," kata White.
"Acara utamanya adalah pertandingan lima ronde antara petarung peringkat 2 kelas ringan dan peringkat 3 dunia."
"Mereka adalah mantan juara (interim) Dustin Poirier yang akan melawan Justin Gaethje untuk memperebutkan gelar BMF yang kosong," imbuhnya.
Baca Juga: ONE Fight Night 10 - Ikuti Jalan Khabib, Demetrious Johnson Siap Pensiun
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | UFC.com |
Komentar