Mereka adalah mantan pasangan nomor satu dunia, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, dan pelapis, Supak Jomkoh/Supissara Paewsampran.
Jika Puavaranukroh/Taerattanachai yang berlaga, Indonesia punya masalah karena belum ada wakil yang pernah menang melawan mereka.
Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari selalu kalah dalam empat pertemuan walau di laga terakhir mereka dapat memberikan perlawanan sengit.
Meski begitu, Indonesia bisa mengharapkan kejutan dari pemenang medali perunggu Kejuaraan Asia 2023, Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja.
Satu-satunya anggota non-pelatnas di tim Sudirman Indonesia itu belum pernah melawan Puavaranukroh/Taerattanachai sebelumnya.
Poin partai ganda campuran bisa krusial karena selalu digelar duluan dalam dua laga pertama Indonesia lalu diikuti tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, dan ganda putri.
Sedangkan di ganda putri, peluang Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti belum aman dengan kedua pasangan lawan.
Apriyani/Fadia kalah dalam pertemuan terakhir dengan Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai dan Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard..
Sedangkan di tunggal putra Indonesia perlu mewaspadai Kunlavut Vitidsarn.
Pemain ranking sembilan dunia tersebut mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting dalam perjalanannya memenangi India Open 2023.
Baca Juga: Bulu Tangkis SEA Games 2023 - Pengakuan Pramudya/Yeremia, Kesulitan Lawan Musuh Non-unggulan
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | CGTN News |
Komentar