Kartu merah diberikan kepada satu pemain timnas U-22 Indonesia, satu pemain Thailand, dua ofisial Thailand, dan satu ofisial Indonesia.
Apa yang terjadi disayangkan banyak pihak termasuk legenda timnas Thailand Piyapong Pue-on.
Dalam hal ini, pria yang membela timnas Thailand pada periode 1981-1997 itu tak membenarkan apa yang dilakukan oknum staf timnas U-22 Thailand.
Menurutnya, sebagai staf pelatih harus memberikan contoh kepada pemain terkait pengendalian emosi bukan malah menujukan perilaku yang tidak terpuji.
"Insiden kekerasan terjadi di final antara Thailan U-22 dan Indonesia U-22 itu harus dipelajari pemain Thailand, terutama pengendalian emosi."
"Dalam pertandingan sepak bola nasional seperti ini semua pemain muda belum tentu berpengalaman."
"Tetapi ketika sesuatu terjadi, semua orang harus mengingatnya sebagai pelajaran, jangan sampai hal ini terjadi lagi."
"Pertarungan itu bukanlah sesuatu yang tidak pernah ada dalam sepak bola, tapi itu adalah sesuatu yang seharusnya tidak terjadi dan tidak bisa dimaafkan ketika bahkan oknum staf pelatih bergegas berkelahi dengan Indonesia."
Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1 - Bali United Resmikan Adilson Maringa
"Mereka seharusnya menghentikan pemain muda itu, tapi malah melakukan kekerasan sendiri," kata Piyapong Pue-on, dilansir BolaSport.com dari thethao247.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Thethao247.vn |
Komentar