"Tadi saat unggul 20-19 di gim pertama, saya terlalu bernafsu untuk segera mematikan bola tanggung lawan," terang Gregoria.
Situasi yang berbalik pada gim pertama tersebut membuat momentum kembali didapat oleh Chen Yu Fei.
Gregoria tidak bisa berbuat banyak pada gim kedua.
Polanya sama di dua partai pertama yang melibatkan ganda campuran, Rinov Rivaldy/Gloria Emanuelle Widjaja, dan tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting.
Wakil Indonesia unggul duluan serta sempat dekat dengan kemenangan gim dan bahkan laga. Namun, situasi berubah begitu lawan membalikkan keadaan.
Baca Juga: Sudirman Cup 2023 - Anthony: Sangat Disayangkan Sudah Unggul pada Gim Pertama
"Gim kedua setelah inteval, saya terpancing pola main panjang yang dikembangkan lawan. Selain itu, lawan juga sudah mengantisipasi semua pengembalian saya."
"Saya minta maaf tidak bisa menyumbangkan poin bagi Indonesia," kata Jorji sekali lagi.
Gregoria sebenarnya dapat mengatasi tekanan bertanding dalam laga hidup-mati bagi tim Merah Putih.
"Saat masuk lapangan, sebenarnya saya tidak memikirkan soal Indonesia yang ketinggalan 0-2," akunya.
"Kita tahu China itu bukan lawan yang enteng. Masing-masing sektor sudah berjuang. Saat saya turun main pun, saya ingin sumbang poin."
Indonesia harus rela kembali tersingkir dari Sudirman Cup tanpa membawa pulang medali apa pun setelah hasil serupa di edisi 2021.
Puasa gelar di Kejuaraan Dunia Beregu ini pun berlanjut sejak gelar pertama dan terakhir di Sudirman Cup 1989 Jakarta.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar