"Tetapi, setelah itu, permainan Ginting malah jadi ragu."
Irwansyah melihat justru Shi yang kemudian menguasai permainan di area depan net. Padahal tadinya Juara All England satu kali itu kebingungan.
Kendali dalam laga membawa Shi membalikkan keadaan pada 21-20 dan merebut gim pertama. Sejak saat itu Anthony sulit keluar dari tekanan.
Laga selama 49 menit di Suzhou Olympic Sports Centre, China, itu selesai dengan skor 22-20, 21-14 untuk kemenangan wakil tuan rumah.
"Ketika Ginting kurang siap di permainan depan, permainan lawan jadi berkembang. Lawan malah makin percaya diri," sahut Irwan.
Baca Juga: Sudirman Cup 2023 - Tetaplah Pulang dengan Kepala Tegak, Indonesia
"Sebenarnya, kans menang ada. Sayang keunggulan angka tidak mampu dipertahankan Ginting."
"Saat awal main, sebenarnya permainan Ginting sudah in. Pokoknya, asal jangan goyang, itu sudah baik. Ternyata dia goyang juga."
"Gim kedua, saat permainan bisa dikontrol lawan terus, Ginting jadi banyak mati sendiri."
"Apalagi, Shi Yu Qi itu pemain yang matang. Punya teknik pukulan yang komplet. Selain itu, pukulannya juga tajam, kencang, dan akurat yang susah dikembalikan."
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar