BOLASPORT.COM - Penampilan yang kurang stabil harus dibayar mahal oleh tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting. Kemenangan yang susah payah dibangun runtuh di tengah jalan.
Anthony Sinisuka Ginting menghadapi pertandingan tidak mudah saat turun pada partai kedua Indonesia vs China di perempat final Sudirman Cup 2023, Jumat (20/5/2023).
Poin penyama kedudukan Indonesia yang sedang tertinggal 0-1 dipertaruhkan dalam laga antara Anthony dan rival terberatnya.
Baca Juga: Rekap Sudirman Cup 2023 - Terjegal Harapan Palsu, Indonesia Tersingkir dan Dikangkangi Malaysia Lagi
Menurut data dari BWF Tournament Software, Shi Yu Qi merupakan 1 dari 3 lawan Anthony yang punya margin kemenangan di atas 5 dalam rekor pertemuan.
Shi mengalahkan Anthony 7 kali dan kalah 1 kali. Kemenangan Anthony atas Shi baru terjadi pada Januari lalu di Indonesia Masters 2023.
Pertandingan awalnya terlihat akan kembali dimenangi Anthony. Juara Asia tersebut dapat memegang kendali.
Anthony pun sempat unggul 18-12 pada gim pertama. Akan tetapi, situasi tersebut malah menjadi titik balik yang menentukan hasil laga.
"Saat memimpin 18-13 di gim pertama, pola dan strategi permainan Ginting sebenarnya sudah benar," terang pelatih tunggal putra, Irwansyah, via PBSI.
"Permainan di depan, sudah dikuasai. Kecepatan permainan depan mampu ditingkatkan dan itu tak mampu diikuti lawan."
"Tetapi, setelah itu, permainan Ginting malah jadi ragu."
Irwansyah melihat justru Shi yang kemudian menguasai permainan di area depan net. Padahal tadinya Juara All England satu kali itu kebingungan.
Kendali dalam laga membawa Shi membalikkan keadaan pada 21-20 dan merebut gim pertama. Sejak saat itu Anthony sulit keluar dari tekanan.
Laga selama 49 menit di Suzhou Olympic Sports Centre, China, itu selesai dengan skor 22-20, 21-14 untuk kemenangan wakil tuan rumah.
"Ketika Ginting kurang siap di permainan depan, permainan lawan jadi berkembang. Lawan malah makin percaya diri," sahut Irwan.
Baca Juga: Sudirman Cup 2023 - Tetaplah Pulang dengan Kepala Tegak, Indonesia
"Sebenarnya, kans menang ada. Sayang keunggulan angka tidak mampu dipertahankan Ginting."
"Saat awal main, sebenarnya permainan Ginting sudah in. Pokoknya, asal jangan goyang, itu sudah baik. Ternyata dia goyang juga."
"Gim kedua, saat permainan bisa dikontrol lawan terus, Ginting jadi banyak mati sendiri."
"Apalagi, Shi Yu Qi itu pemain yang matang. Punya teknik pukulan yang komplet. Selain itu, pukulannya juga tajam, kencang, dan akurat yang susah dikembalikan."
Sepanjang gim pertama Anthony selalu dalam posisi tertinggal dalam perolehan poin. Di awal dia bahkan sudah tertinggal 0-5.
"Pada gim kedua lawan memang makin percaya diri," ucap Irwansyah.
"Setelah menang di gim pertama, lawan bisa bermain nyaman dan semua tekniknya bisa keluar. Dia makin mengontrol permainan."
"Karena Ginting ketinggalan angka yang demikian jauh di gim kedua, lawan bisa lebih nyaman menyerang. Sementara semua pukulan-pukulan Ginting juga mudah tertebak."
"Dia pun akhirnya tidak bisa bermain normal."
Indonesia akhirnya harus rela tersingkir dari Sudirman Cup 2023 setelah takluk dengan skor 0-3 dari China.
Kekalahan ini memperpanjang catatan buruk Indonesia yang belum berhasil juara lagi sejak 1989 dan tak pernah masuk final lagi sejak 2007.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar