Tim yang diperkuat oleh salah satu pemain voli tertinggi di dunia Dmitry Musselsky tersebut menang telak atas Jakarta Bhayangkara Presisi 3-0 (27-25, 25-15, 25-18).
Berbekal hasil minor tersebut Nizar Julfikar dkk tentu termotivasi untuk menuntaskan dendam mereka dalam pertemuan sebelumnya.
Motivasi kian tinggi di mana Jakarta Bhayangkara Presisi berpeluang mencetak sejarah sebagai tim Indonesia pertama yang merajai bola voli Asia.
Sekadar informasi, mereka kini telah melampaui torehan Jakarta BNI Taplus (kini Jakarta BNI 46) yang pada musim 2006 juga melaju hingga semifinal.
Baca Juga: Top Skor AVC 2023 - Farhan Halim Bersinar, Dua Pemain Bhayangkara Masuk 10 Besar
Sebagai kapten tim, Nizar sepenuhnya menyadari bahwa hal itu tidak akan mudah diwujudkan mengingat mereka menghadapi tim yang belum pernah kalah sejak fase penyisihan.
Bhayangkara Presisi masih perlu melakukan banyak pembenahan meski untuk hasil akhir mereka bisa melenggang ke laga final usai menumbangkan Police Sports dengan cukup meyakinkan.
Dia pun berharap untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan ketika bertarung lagi melawan tim asal Osaka Jepang itu.
Selain itu, Nizar juga menyoroti stamina rekan-rekannya terutama Farhan Halim yang dinilai telah terkuras habis hingga tuntasnya laga semifinal melawan Police Sports.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | asianvolleyball.net |
Komentar