Menurutnya, komunikasi untuk membangun kesadaran pribadi tim yang membuat pemain bisa menjalankan visi misi dengan komitmen yang kuat.
“Jadi dari awal penentuan tim seluruh official memang pertama sudah berkomitmen bahwa tidak ada yang lebih penting untuk bangsa ini sesuai jobdesk masing-masing,” ungkap mantan pelatih Sabah FA dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.
“Kami tanamkan hal serupa ke pemain, supaya mempunyai pemikiran satu untuk semua semua untuk satu.”
“Jadi tidak boleh ada rasa ada yang lebih penting, hebat atau minoritas, kecuali kebersamaan itu,” imbuhnya.
Untuk berada di level saat ini, seluruh anggota tim benar-benar menunjukkan totalitas yang luar biasa.
Masih hangat di ingatannya bagaimana semua berkorban tetap berlatih saat bulan puasa dan bahkan tidak pulang saat lebaran. Semua fokus mempersembahkan yang terbaik.
“Ini terlihat mereka sangat fokus dan bisa menikmati itu dan punya keinginan yang bulat," ujar legenda Timnas Indonesia tersebut.
Baca Juga: Guru TK Ini Tak Menyangka Anak Didiknya Sukses Bantu Timnas U-22 Indonesia Raih Emas SEA Games 2023
"Jadi match (cocok) lah dengan tujuan awal kamisehingga mereka sangat kuat."
“Kedewasaan pemain saat di dalam atau di luar lapangan menjadi kunci kekuatan. Mereka benar-benar totalitas, rasa optimisme itu mengalahkan segalanya yang tetap terkontrol,” ujarnya lagi.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar