Penonton tuan rumah pun bersorak saat Chen menggagalkan penyelamatan tiga kali match point oleh An Se-young untuk memastikan raihan gelar.
Titel yang diidam-idamkan semua negara ini memberikan kelegaan bagi China.
"Perjuangannya sangat berat, terutama karena kami bermain di kandang," kata Presiden Asosiasi Bulu Tangkis China (CBA), Zhang Jun, dilansir dari BWF.
"Ada ekspektasi besar dan tekanan tinggi di sini."
China hampir mengalami mimpi buruk dengan gagal juara di negara sendiri.
Di semifinal China hanya berjarak satu poin dari kegagalan ketika tertinggal 1-2 dari Jepang dan ganda putra lawan mencatat match point di partai keempat.
Akan tetapi, pasangan Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi dapat melawan untuk membalikkan keadaan dari 16-20 menjadi 22-20 di gim ketiga.
Saat mengalahkan Indonesia di perempat final pun awalan China kurang baik.
Merah Putih hampir menyengat saat pasangan dadakan, Rinov Rivaldy/Gloria Emanuelle Widjaja, mampu merepotkan Zheng/Huang yang jauh lebih diunggulkan.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BWFBadminton.com |
Komentar