Hadinata menemukan sukses lebih besar saat bermain di sektor ganda, putra dan campuran. Pria kelahiran Purwokerto, Jawa Tengah, itu bisa dipasangkan dengan siapa saja.
Salah satu pencapaian terbaiknya adalah ketika memenangkan medali emas ganda putra dan ganda campuran sekaligus saat Kejuaraan Dunia 1980.
Sedangkan di kejuaraan beregu, Hadinata membantu Indonesia memenangi empat gelar Thomas Cup pada 1973, 1976, 1979, dan 1984.
Penghargaan tinggi telah diterima Hadinata dengan menjadi orang ketiga dari Indonesia yang masuk ke dalam Hall of Fame Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) pada 2001.
Baca Juga: Link Live Streaming Malaysia Masters 2023 - Dibuka Perjuangan Dejan/Gloria
Bisa dimaklumi apabila Adinata, lahir 52 tahun setelah Hadinata, awalnya diarahkan oleh ayahnya untuk bermain di sektor ganda.
Meski demikian, pebulu tangkis berusia berusia 22 tahun tersebut justru lebih bersinar di tunggal putra.
Adinata mulai membangun prestasi emasnya ketika berhasil memenangi medali emas SEA Games 2023 dengan mengalahkan seniornya, Chico Aura Dwi Wardoyo, di final.
Emas SEA Games 2023 menjadi pelecut semangat bagi Nata untuk mengawali petualangannya dalam menembus level elite para pemain senior.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Thestar.com.my |
Komentar