Di luar faktor kedatangan Onana yang melengserkannya sebagai opsi utama, kinerja sang kiper veteran memang menunjukkan penurunan.
Handanovic kerap disindir sebagai Si Tukang Bengong oleh warganet lantaran reaksinya yang tidak seapik dulu.
Walaupun masih bisa melakoni penyelamatan-penyelamatan krusial, eks pemain Udinese ini dikritik akibat sering melakukan kesalahan fatal terutama saat laga penting.
Terkait potensi penampilan terakhirnya di Inter saat hadapi Fiorentina, Handa belum mau memberikan respons terlalu gamblang.
Andre Onana will learn from the experienced Samir Handanovic pic.twitter.com/6oOKYQC8Dm
— Un Bami qui Tweete ???????? (@evrageraud) July 7, 2022
Dia cuma fokus membantu klub mempertahankan gelar yang mereka raih musim lalu.
"Saya masih tak tahu apa-apa (tentang masa depan di Inter). Saya menantikan pertandingan ini seperti semua pemain lainnya," kata mantan pemain Udinese dan Lazio.
"Kami di sini untuk mengangkat trofi. Dalam beberapa tahun ke belakang kami mengembalikan tim untuk bersaing ke level seharusnya," ucapnya di Sportmediaset.
Baca Juga: Final Liga Champions - Manchester City Vs Inter Milan, Bentrokan Calon Peraih Treble Winners
Handanovic sendiri sudah 11 musim membela Inter setelah direkrut dari Udinese pada 2012.
Kalau ukurannya jumlah partai, dia bahkan bisa dikategorikan legenda di Inter dengan total 453 kali penampilan.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Sportmediaset.mediaset.it, Sport.sky.it |
Komentar