Tipe permainan mereka lebih menyerang dan agresif, jarang mengangkat bola.
Ini juga pernah dibahas oleh komentator BWF Gillian Clark, bahwa Tan/Thinaah menjadi satu dari beberapa ganda putri era baru yang bermain seperti ganda putra.
Namun tantangan besar menyasar mereka tatkala dipaksa bermain rubber game oleh Sakuramoto/Miyaura.
Bahkan ada satu reli di gim ketiga, gim penentuan, yang memaksa mereka harus berjibaku sampai melangsungkan 211 pukulan.
Reli panjang tersebut bahkan berlangsung sampai lebih dari tiga menit.
Sebelum akhirnya dimenangi oleh Tan/Thinaah, disambut gegap gempita publik tuan rumah. Seolah seperti sudah menang walau saat itu poinnya masih 17-14.
"Memenangkan reli itu serasa sudah memenangi pertandingan," kata Thinaah mengungkap perasaannya, dikutip BolaSport.com dari The Star.
"Saya juga sudah berpikir bahwa kami (pasti) bisa menang setelah mampu bertahan pada reli itu," tandasnya.
Kondisi fisik Tan/Thinaah jelas terkuras meladeni reli 'gila' semacam itu.
Thinaah bahkan harus meminta break sebentar usai memenangi reli dahsyat tersebut.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Thestar.com.my |
Komentar