Laga final play-off Divisi Championship akhirnya harus berlanjut ke babak extra time.
Di babak perpanjangan waktu selama 2x15 menit, baik Luton dan Coventry sama-sama tidak mampu menciptakan gol tambahan, alhasil laga pun berlanjut ke adu penalti.
Luton menjadi tim yang dinaungi Dewi Fortuna pada babak tos-tosan lantaran semua penendangnya berhasil menjaringkan bola.
Adapun Coventry akhirnya harus mengubur impian mereka menapaki kasta tertinggi Liga Inggris usai Fankaty Dabo menjadi satu-satunya penendang yang gagal.
Dikutip BolaSport.com dari laman resmi Premier League, Luton Town pun akhirnya menang adu penalti 6-2 atas Coventry City dan memastikan diri bermain di Premier League musim depan.
Kesuksesan yang diraih oleh armada Rob Edwards bak sebuah kisah dongeng di abad 21.
Baca Juga: Sedang Merayakan Pesta Bayern Muenchen Juara, 2 Legenda Klub Dipecat
Bagaimana tidak, mereka sama sekali belum pernah memainkan liga papan atas sejak 1992 saat kompetisi waktu itu berubah nama menjadi Premier League.
Di samping itu, kehebatan dari Luton Town juga tak lepas dari kisah apik perjalanan mereka selama 9 tahun yang berawal dari tim non-liga.
Laman resmi Premier League mencatat bahwa Luton Town menjadi klub pertama yang berjuang merangkak naik dari non-liga hingga promosi ke Liga Inggris.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Premierleague.com |
Komentar