Namun ucapan Jarvis justru terkesan menyindir melesatnya performa KTM yang sejauh ini sering memuji dan mengagungkan Pedrosa sebagai salah satu faktor penting mereka mampu meningkat di MotoGP.
"Saya rasa masalah kami sekarang tidak ada hubungannya dengan test rider," tutur Jarvis.
"Kami menderita pada masalah teknis dan pengembangannya. Sedangkan pembalap penguji tidak bertanggung jawab atas desain sepeda motor."
"Hanya orang yang tidak berwawasan yang mengklaim bahwa test rider memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan motor."
"Sangat penting memang punya pembalap penguji yang cepat yang dapat mengatur kecepatan baik di sirkuit MotoGP lalu memberikan pendapatnya. Tapi, sisanya harus diurus oleh insinyur," tandasnya.
Faktanya, keberanian KTM merekrut Pedrosa tidak lepas dari bakatnya yang sangat dikenal oleh mantan kepala krunya sendiri, Mike Leitner yang saat itu menjabat sebagai Manajer Tim KTM Red Bull.
Leitner menjadi kepala kru Pedrosa selama 11 tahun, dari 2004 sampai 2014 silam.
Baca Juga: 'Dengan Banyaknya Kontroversi Marquez, Pembalap MotoGP Lebih Termotivasi Melawannya'
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar