BOLASPORT.COM - Pearly Tan/Thinaah Muralitharan mendapatkan sorotan seiring penampilan mereka pada final Malaysia Masters 2023.
Tan/Thinaah yang menjadi satu-satunya harapan tuan rumah belum bisa berjaya di nomor ganda putri Malaysia Masters 2023, Minggu (28/5/2023).
Dalam laga final yang digelar di Axiata Arena, Kuala Lumpur, pasangan ranking ke-11 dunia itu tak berdaya di tangan Baek Ha-na/Lee So-hee.
Bertanding selama 101 menit, Tan/Thinaah kalah melalui rubber game dari wakil Korea Selatan tersebut 20-22, 21-8, 17-21.
Terlepas dari hasil akhir yang mengecewakan, Tan/Thinaah menunjukkan daya juang luar biasa dalam laga super ketat tersebut.
Bagaimana tidak? Seiring durasi yang panjang, kondisi fisik mereka sangat terkuras hingga titik penghabisan.
Gempuran fisik pun harus diterima di mana Pearly Tan sempat mengalami pendarahan ketika mengamankan pertahanannya.
Pada gim ketiga ketika fisik sudah mencapai batasnya, giliran Thinaah meminta break saat masa-masa akhir.
Pemain berusia 25 tahun tersebut berjalan ke pinggir lapangan sembari menahan diri untuk tidak muntah.
Baca Juga: Perasaan Beruntung Ratu Bulu Tangkis Dunia Saat Gregoria Ambyar di Final Malaysia Masters 2023
Hal itulah yang dikatakan Tan, di mana dia sangat menyesali momentum yang sirna ketika gim pertama.
"Thinaah rasanya ingin muntah, karena kelelahan dan butuh waktu untuk istirahat," ungkap Tan menjelaskan.
"Di gim pertama, kami sebenarnya punya peluang untuk menang."
"Tapi karena kami sangat ingin menang, malah kami tidak bisa mengonversi peluang kami," imbuhnya.
Baca Juga: Kegagalan Indonesia di Malaysia Masters Diharap Terbayar pada Thailand Open 2023
Penampilan Tan/Thinaah di laga final turnamen level super 500 tersebut turut membuat pelatih mereka Hoon Thien How angkat bicara.
Di mata Hoon, performa Tan/Thinaah sudah melebihi ekspektasinya dengan melangkah hingga laga pamungkas.
"Pearly dan Thinaah menghadirkan performa yang luar biasa yang melampaui ekspektasi," kata Hoon, dilansir BolaSport.com dari NST.
Lebih lanjut, Hoon belum pernah melihat momen ini di mana Tan/Thinaah selalu menjalani laga dengan durasi rata-rata 90 menit.
"Mereka bermain satu jam setengah hampir di setiap laga, saya rasa belum pernah melihat yang seperti itu," ucap Hoon menjelaskan.
Hoon juga tidak bisa menyembunyikan kekagumannya setelah anak didiknya itu mampu mempertahankan kondisi fisik di tengah kompetisi berintensitas tinggi.
"Saya kagum dengan bagaimana mereka berhasil mempertahankan intensitas tinggi selama seminggu penuh," kata Hoon.
"Terutama Pearly, yang baru saja sembuh dari influenza."
"Mereka melewatkan Kejuaraan Asia dan hanya memiliki waktu lima hari untuk berlatih sebelum Piala Sudirman (di Suzhou)," imbuhnya.
Meski demikian, Hoon tidak menutup mata Tan/Thinaah belum memiliki tenaga yang mumpuni terutama jika dibandingkan pemain Jepang atau Korea.
"Jadi masalahnya bukan tentang kurangnya kebugaran mereka," kata Hoon.
"Pada akhirnya semua orang akan terkuras dalam pertandingan yang menguras energi."
"Pearly dan Thinaah tidak memiliki kekuatan dan tenaga dibandingkan dengan orang Jepang dan Korea," imbuhnya.
Baca Juga: BREAKING NEWS - Update Kondisi Cedera Christian Adinata, Lutut Tak Bisa Ditekuk Selama 3 Minggu
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Nst.com.my |
Komentar