Mereka cuma pernah juara di ajang Fairs Cup 1960-1961, kompetisi zaman bahela yang sering dianggap cikal bakal Piala UEFA.
Kendati begitu, Mourinho bersikap masa bodoh terhadap sejarah.
Menurut pelatih kondang asal Portugal, performa teraktual dari sebuah tim adalah modal terjelas untuk juara, bukan rekaman masa lalu.
"Semakin siap para pemain untuk turun di lapangan, makin sedikit tekanan yang mereka rasakan. Saya pikir sejarah tidak berperan," ujar Mourinho.
"Mendilibar (pelatih Sevilla) berpikir beda. Dia melihat timnya sebagai favorit (karena sejarah)."
"Final Europa adalah kebiasaan bagi mereka, tetapi buat kami ini adalah sesuatu yang bersejarah."
"Kami akan berada di sana. Kami pantas tampil di final ini setelah melalui 14 pertandingan," imbuhnya kepada Sportmediaset.
Baca Juga: AC Milan di Pot 3 Liga Champions, Siap-siap Masuk Sumur Maut Lagi
Mourinho mengakui bahwa materi skuad Sevilla lebih komplet.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Sportmediaset.mediaset.it |
Komentar