Situasi tersebut akhirnya memaksa laga berlanjut ke babak tos-tosan.
Di babak adu penalti, I Giallorossi menjadi tim yang apes lantaran dua penendangnya Gianluca Mancini dan Roger Ibanez gagal menjadi eksekutor.
Sementara itu, Sevilla akhirnya menjadi pemenang setelah keempat algojonya sukses menunaikan tugasnya dengan Gonzalo Montiel menjadi penentu meski penaltinya sempat diulang.
Kedudukan 4-1 mengakhiri drama adu penalti dan membawa Sevilla menjadi kampiun Liga Europa.
Dikutip BolaSport.com dari laman resmi UEFA, ini menjadi trofi ketujuh bagi Los Nervionenses di ajang Liga Europa dalam 18 musim terakhir.
Jumlah tersebut menjadi salah satu yang terbanyak untuk trofi mayor di kompetisi elite antarklub Eropa.
Baca Juga: Final Liga Champions - Adu Kuat Lautaro Martinez dan Julian Alvarez Perebutkan 2 Sejarah Hebat
Mereka masih di belakang Real Madrid (16 trofi) dan Barcelona (12) dengan tim asal Spanyol yang mengoleksi gelar mayor di kompetisi Eropa.
Di samping itu, Sevilla juga turut mengharumkan nama Spanyol di kancah kompetisi Eropa.
Meski musim ini klub-klub elite Negeri Matador seperti Real Madrid dan Barcelona sudah rontok di Liga Champions, Sevilla berhasil menyelamatkan muka sepak bola Spanyol.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Transfermarkt.com, UEFA.com |
Komentar