Seperti segera menyadari hal itu, mereka kembali bermain agresif dengan serangan tajam tanpa henti. Pasangan Jepang berbalik melakukan kesalahan sendiri.
Pram/Yere terus unggul sampai memasuki poin krusial 16-12. Sejak itu lawan makin bermain dalam keadaan tertekan, Pram/Yere makin enjoy, hingga akhirnya berhasil mengamankan kemenangan dengan skor 21-18.
"Sisi lapangan kami pada gim kedua itu kalah angin. Jadi, shuttlecock-nya agak terlalu cepat turun ke bawah dan itu membuat saya kagok, akhirnya banyak mati sendiri," kata Yeremia dilansir BolaSport.com dari PBSI.
"Setelah match point gim kedua, kami kurang tenang dan mengambil strateginya kurang matang. Pada gim ketiga, kami coba ambil momentum lagi seperti di gim pertama. Tidak memikirkan kekalahan di gim kedua. Lalu fokus sampai akhir," ucap Pramudya menambahkan.
Pada babak 16 besar Thailand Open 2023, Pramudya/Yeremia sudah ditunggu ganda putra China, Ren Xiang Yu/Tan Qiang.
"Kami malam sekali main hari ini, sekarang harus cepat recovery. Istirahat dan makan yang cukup supaya besok bisa fit kembali," ujar Pramudya.
"Besok, kami harus lebih tenang, harus cepat antisipasi dengan kondisi bola dan anginnya. Kami harus lebih mengontrol permainan," kata Yeremia.
Pramudya/Yeremia tertinggal 0-1 dalam rekor pertemuan dengan Ren/Tan.
Pada pertemuan pertama kedua pasang pemain yang terjadi pada Spain Masters 2023, Pram/Yere kalah dengan skor, 16-21, 15-21.
Baca Juga: Jadwal Thailand Open 2023 - Kesempatan Marcus/Kevin, Indonesia Melawan Unggulan Kesatu
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar