BOLASPORT.COM - Persahabatan dengan Fabio Quartararo turut membuat Aleix Espargaro bersimpati atas hasil minor El Diablo pada MotoGP 2023. Menurut El Capitan, bukan Quartararo yang harus disalahkan.
Espargaro dan Quartararo bukan sekadar rival di arena sirkuit MotoGP saja. Di luar trek, mereka membina hubungan persahabatan yang baik.
Walau berbeda tim bahkan asal negara, kedekatan mereka memang bisa terlihat jelas bahkan seperti kakak-beradik.
Quartararo mengenal keluarga Espargaro sejak pindah ke Andorra, negara di perbatasan Prancis dan Spanyol yang menjadi salah pusat domisili pembalap MotoGP.
Quartararo, yang berasal dari Prancis, bakan dipanggil paman oleh putra Esparagaro, dari Spanyol, yang bernama Max.
Aleix pun tidak pernah ragu memuji atau memberikan semangat pada Quartararo yang belakangan disorot karena pencapaian minornya.
Sebagai juara MotoGP satu kali, Quartararo masih belum kelihatan tajinya karena lebih sering kesulitan untuk menembus barisan depan.
Hingga berlangsungnya lima seri musim ini, pembalap berusia 23 tahun itu baru satu kali podium di balapan utama.
Podium saja sulit, apalagi berbicara tentang gelar juara.
Quartararo masih sangat tertinggal dari lawan-lawan sengitnya dalam dua tahun terakhir yakni Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo).
Espargaro sebenarnya tidak jauh lebih baik. Saat ini posisi Espargaro di tabel klasemen sedikit lebih buruk daripada Quartararo.
Espargaro tertahan di peringkat 11 klasemen. Masih menunggu podium pertamanya musim ini, dia terpaut tujuh poin dari Quartararo di urutan kesembilan.
Bedanya, Quartararo masih percaya dengan kualitas motornya yaitu Aprilia RS-GP.
Ini berbeda dengan Quartararo yang seperti kehilangan keyakinan terhadap kuda besinya, Yamaha YZR-M1, yang masih tak sesuai ekspektasinya.
Baca Juga: Dianggap Sering Gagal Rekrut Test Rider hingga Performa Merosot Tajam, Bos Yamaha Malah Sindir KTM
Hal ini dikhawatirkan bisa mempengaruhi semangat Quartararo, yang secara individual punya bakat tetapi terus menderita akibat motor yang tak kunjung membaik.
Meski demikian, Espargaro masih melihat tekad keras Fabio Quartararo untuk kembali ke posisi aslinya sebagai penantang gelar.
"Dia masih lapar (akan kemenangan)," ucap Aleix bersimpati, dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Kalian bisa melihat di lap-lap pertama balapan, bahwa dia bahkan lebih agresif daripada sebelumnya."
"Itu menunjukkan bahwa dia jelas tidak lagi memiliki kendali atau kecepatan yang sama seperti sebelumnya, jadi dia mencoba mengejar sejak awal."
"Selain itu artinya dia juga masih haus akan kemenangan, hanya saja dia tidak punya motor terbaik saat ini," tandas Aleix.
Salah satu kelemahan terbesar M1 tahun ini adalah dalam kecepatan satu lap sehingga Quartararo cuma sekali start dari 3 baris terdepan alias posisi 9 besar.
Ritme lomba apik yang turut menjadi keunggulan Quartararo menjadi sia-sia ketika dia harus memulai lomba dari belakang.
Ini ditunjukkan dengan catatan bahwa satu-satunya podium Quartararo diraih saat dia mampu menembus zona ideal ini dalam kualifikasi.
Baca Juga: Ketakutan Sang Juara Dunia di Honda Bisa Terjadi, Mir Sudah Tak Tenang Lagi
Belum lagi keunggulan dalam corner speed yang dahulu menjadi andalan malah menurun karena pencarian Yamaha terhadap peningkatan tenaga mesin.
"Saya belum pernah memiliki motor seagresif ini, dan tak bisa berbelok," ucap Quartararo, yang kini mengambil setelan musim 2021, saat dia juara, sebagai acuan.
Kesulitan Quartararo kembali diamini oleh Espargaro.
Pembalap berusia 33 tahun itu tidak segan untuk menyebut Quartararo masih cepat, hanya saja apes karena Yamaha sedang tidak baik-baik saja.
"(Tidak punya motor yang cepat) membuat dia kesulitan," ungkap Espargaro seolah menggambarkan isi hati Quartararo.
"Dia memang pembalap yang sangat bagus, tapi kan banyak juga sekarang yang demikian."
"Jadi kalau dia tidak punya motor yang sangat kompetitif, perjuangannya akan sulit."
"Bagi saya dia tetap salah satu pembalap terbaik, mungkin yang terbaik saat ini, dan semoga dia bisa segera menyelesaikan masalahnya," pungkasnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar