BOLASPORT.COM - Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, menginginkan karier menanjak sehingga merasa harus dijauhkan dari Pep Guardiola yang saat ini menangani Manchester City.
Xavi Hernandez menginginkan dukungan penuh untuk membawa karier kepelatihannya semakin naik.
Salah satu cara yang ia percaya adalah dengan menjauhi perbandingan dengan Pep Guardiola.
Musim kedua Xavi Hernandez melatih Barcelona berjalan dengan lebih baik dibandingkan periode sebelumnya.
Barcelona terselamatkan dari periode puasa gelar yang sempat menghampiri pada musim 2021-2022.
Untuk musim 2022-2023, Xavi berhasil mengantar anak asuhannya memenangi Piala Super Spanyol dan Liga Spanyol.
Gelar Liga Spanyol bahkan didapat oleh Xavi dengan tambahan rekor yang mentereng.
Sepanjang musim ini, Barcelona berhasil menjaga gawang mereka bersih hingga mencatat 26 clean-sheets.
Baca Juga: Pesan Khusus Messi, Tak Mau Dibebani Barcelona Saat Lawan Indonesia
Meski begitu, ia tetap mendapat keluhan karena lini depan klub asuhannya belum tajam.
Dalam 11 kesempatan, Robert Lewandowski dan kawan-kawan hanya meraih kemenangan 1-0.
Xavi dituntut untuk meracik taktik yang lebih bisa menghasilkan gol pada musim depan.
Standar tersebut hadir di Barcelona karena Pep Guardiola sempat melatih dari 2008 hingga 2012.
Meski Xavi sempat ikut andil dalam tim asuhan Pep Guardiola, ia ternyata tidak suka saat terus dikaitkan dengan mantan pelatihnya tersebut.
"Figur Guardiola sudah membebani saya sebagai pelatih," ucap Xavi seperti dilansir BolaSport.com dari ESPN.
"Saya merasa tidak adil jika orang-orang terus membuat perbandingan," kata pria berusia 43 tahun tersebut.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Dikejar Sial, Puasa Gelar Lalu Dibekap Cedera
Sebagai mantan pesepak bola, Xavi tentu tidak asing dengan budaya membandingkan ini.
Ia sempat mengalami pengalaman serupa saat masih aktif menjadi pemain.
Untuk itu, Xavi meminta sejumlah pihak buat melupakan perbandingan yang hampir selalu ada.
Karier kepelatihannya masih hijau, sehingga ia membutuhkan motivasi lebih untuk mencapai level terbaik.
Xavi memulai karier kepelatihan dengan menukangi klub asal Liga Qatar, Al Sadd, pada 1 Juli 2019.
Kegagalan Barcelona bersama Ronald Koeman membuat Xavi mengambil alih posisi kepelatihan 6 November 2021.
Dalam waktu 1,5 musim, ia sudah membuktikan diri dengan mengembalikan Barcelona ke level elite.
Potensi Xavi masih bisa berkembang, sehingga ia enggan menjadikan pelatih lain sebagai tolok ukur.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | ESPN.com |
Komentar