Bukan berarti Miller tak pernah kenapa-kenapa. Pada 2015 dia sebenarnya menderita lyme, infeksi bakteri karena gigitan kutu yang bisa membuat seseorang mudah lelah.
Meski penyakit membatasi latihannya, petarung berjuluk A-10, nama pesawat tempur, masih bisa bertarung sebanyak tiga kali sepanjang tahun itu walau cuma menang sekali.
"Saya keras kepala," sahut pria yang mengaku siap bertarung juga saat dulu terjangkit Covid-19 kalau diperbolehkan.
"Saya paham kita tidak akan pernah selalu dalam kondisi 100 persen. Jadi, ada banyak pertarungan yang saya jalani dalam keadaan sakit atau cedera."
"Saya bisa menang dalam beberapa di antaranya, juga kadang-kadang kalah."
Baca Juga: Kata Petarung Veteran UFC, 1 Faktor Islam Makhachev Bisa Bertahan Lama di Takhta
"Tetapi, saya juga pernah menjalani petarungan di mana saya merasa on-fire dan tidak mengalami cedera sama sekali namun saya kalah dalam beberapa pertarungan itu.
"Jadi, keberuntungan jelas banyak berpengaruh dalam karier saya. Keberuntungan dan banyak sikap keras kepala."
Sikap keras kepala ini juga yang membuat Miller menjadi salah satu petarung kesayangan penggemar di UFC karena bertanding tanpa kompromi.
Diakui Miller bahwa bertarung untuk mengejar keputusan juri bukan gayanya. Tujuannya cuma satu yaitu menyelesaikan pertarungan dengan finis.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar