BOLASPORT.COM - Legenda tenis Prancis, Gilles Simons ikut emosi melihat tingkah laku Marie Bouzkova/Sara Sorribes Tormo yang dianggapnya memalukan usai menghasut wasit hingga Aldila Sutjiadi/Miyu Kato didiskualifikasi dari nomor ganda putri pada French Open 2023.
Gilles Simon mengungkapkan kekecewaannya terhadap perilaku Bouzkova/Tormo yang dinilai telah mencederai spotivitas.
Mantan petenis nomor enam dunia itu juga tak sungkan berharap agar duet ganda putri asal Republik Ceska dan Spanyol itu tidak akan bisa tidur sejak insiden yang merenggut keadilan dari petenis Indonesia dan Jepang, Aldila Sutjiadi/Miyu Kato.
Bermula dari ketidaksengajaan Kato yang membuang bola mati (tidak dalam reli) ke luar lapangan agar ditangkap ballgirl atau ballboy.
Namun buangannya mengenai ballgirl, yang dalam tayangan ulang, terkena pada bagian pundaknya. Ballgirl itu terlihat menangis sesenggukan.
Segera setelah itu, Kato berlari ke arah ballgirl dan meminta maaf sembari menenangkannya.
Wasit awalnya juga menegur dan mengingatkan untuk lebih berhati-hati.
Namun peringatan dari wasit ternyata tampak tidak memuaskan pihak lawan.
Sebagai informasi, dalam tayangan ulang itu, terlihat jelas bahwa Bouzkova/Tormo sama-sama tidak melihat ke arah ballgirl alias mereka tak tahu secara langsung insiden tersebut.
Namun anehnya, Bouzkova/Tormo langsung menghampiri wasit, menghasutnya dan bersikeras mengatakan bahwa itu seharusnya menjadi default bagi Aldila/Kato.
"Itu default," seru mereka.
Wasit dari tempat duduknya sudah menjawab, "Dia (Kato) tidak sengaja, ballgirl juga tidak mengalami cedera," ucap sang wasit.
Namun Bouzkova/Tormo masih berusaha 'menghasut', "Tetapi dia menangis, lihatlah dia menangis," ucap mereka sambil menunjuk ke arah ballgirl.
Default dalam tenis artinya pemain didiskualifikasi akibat alasan tertentu. Poin peringkat yang didapat selama bertanding di turnamen itu serta prize money yang didapat akan dicabut.
Atau dengan kata lain, Aldila/Kato harus siap kehilangan uang sebesar 70.000 dolar AS yang mereka raih setelah berhasil memijak babak ketiga (16 besar) dalam rangkaian turnamen Grand Slam dengan ciri khas lapangan tanah liat di Prancis itu.
Kato dan Aldila sempat memprotes karena insiden itu bukan kesengajaan. Tetapi supervisor turnamen turun ke lapangan dan telah memastikan bahwa keputusan sudah dibuat dan mereka harus didiskualifikasi.
Ironisnya, setelah keputusan itu dijatuhkan, Bouzkova/Tormo justru terlihat tersenyum licik.
Bahkan setelah laga tersebut, Bouzkova sempat mengakui bahwa ia memang tidak melihat insiden itu dengan mata kepalanya sendiri. Tetapi orang-orang di dalam player box mereka menuduh, bahwa pukulan Kato dilakukan sengaja dan cepat.
Alih-alih mendapat pujian usai usaha mereka yang seolah membela ballgirl, Bouzkova/Tormo kini justru panen hujatan dan komentar pedas. Akun media sosial mereka dihujani komentar sinis dan amarah. Tak hanya dari kalangan warganet Indonesia, warganet dari berbagai negara juga ikut menumpahkan kekesalan mereka.
Bahkan, sejumlah legenda tenis hingga pengamat tenis dunia juga ikut emosi melihat cara Bouzkova/Tormo yang sebegitunya ingin meraih kemenangan.
Gilles Simon, mantan petenis putra Prancis yang pernah bertengger di peringkat 6 dunia, tak segan-segan mendoakan Bouzkova/Tormo agar tak pernah bisa tidur nyenyak lagi.
Simon juga mengkritik supervisor yang membuat keputusan bodoh.
"Ketika kalian bersikeras ingin lawan kalian didiskualifikasi, bahkan untuk sebuah alasan yang kalian sendiri tidak melihatnya, saya berharap kalian tidak akan pernah bisa tidur nyenyak malam ini," demikian tulis Simon dalam akun Twitternya.
"Dan untuk keputusan yang dibuat oleh referee, itu adalah keputusan bodoh," celetuknya.
Komentator tenis asal Amerika Serikat, Ricky Dimon juga berharap Bouzkova/Tormo segera ditendang dari turnamen karena sikap mereka yang tidak sportif.
"Bagaimana bisa itu menjadi default?" tulis Dimon dalam akun twitternya.
"Jika Sorribes Tormo dan Bouzkova memang meminta lawannya didiskualifikasi, maka mereka juga harus dilarang melakoni sisa pertandingan di turnamen itu," tambahnya.
Sementara Ben Lewis, seorang pengamat tenis asal Kanada, merasa malu atas tindakan Bouzkova/Tormo.
"Sejujurnya saya merasa malu dengan apa yang dilakukan Bouzkova dan Tormo, yang memaksa lawan mereka (Aldila/Kato) mendapat default dan didiskualifikasi untuk mengambil keuntungan dengan meraih kemenangan," tulis Lewis.
"Saya sudah bayangkan bahwa mereka akan kehilangan banyak respek di ruang ganti. Konyol!"
Baca Juga: Anak Didik Nova Widianto Diharap Bangkit dari Frustrasi, Gacor pada Singapore Open 2023 Harga Mati
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | foxsports.com.au, twitter |
Komentar