"Hari ini kita akui lawan memang begitu siap, sementara kami masih mencari-cari pola," kata Apriyani menegaskan.
"Saat pengembalian lawan masuk dan dapat poin, saya bingung juga, mau main bagaimana, belum didapat."
"Saya hanya mencoba terus berkomunikasi dengan Fadia dan pelatih," tuturnya menambahkan.
Tidak hanya itu saja, Apriyani bahkan sempat mati kutu dan merasa tegang karena pola permainan lawan lebih solid pada gim pertama.
"Terus terang sempat tegang juga. Saat tertekan, kami kurang bisa menikmati permainan, apalagi poin-poinnya mepet di gim kedua," kata Apriyani.
"Mereka lebih siap, sementara kami belum mampu mengontrol keadaan lapangan dan shuttlecock," imbuhnya.
Untungnya, kondisi tersebut tidak sampai berlarut-larut, Apriyani/Fadia mulai keluar dari tekanan dan merebut dua gim tersisa.
"Syukurlah di gim kedua dan ketiga, kemampuan kami bisa keluar semuanya dan bisa menang, meskipun masih ada kesalahan," kata Apriyani.
"Untuk menghadapi pertandingan besok, memang harus dipersiapkan segalanya, ya fokus, fisik, dan strateginya," imbuhnya.
Apriyani menegaskan bahwa status sebagai juara bertahan tidak memberinya beban ketika menjalani laga babak pertama.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar