Bagi Andi, inilah kunci kesuksesan Indonesia mempertahankan status juara umum ASEAN Para Games setelah edisi 2017 di Kuala Lumpur dan 2022 di Surakarta.
Andi juga mengingatkan rekor-rekor yang berhasil diciptakan para pahlawan bangsa di dalam arena ini.
"Selain melampaui target medali emas, atlet kita juga menorehkan 15 rekor ASEAN Para Games," ujar Andi.
"Empat di cabor powerlifting dan 11 dari renang. Ini tentu hal yang patut kita banggakan," imbuhnya.
Dalam pertandingan hari terakhir pada Jumat (9/6/2023), cabor para badminton menyumbang enam medali emas sekaligus penutup manis Indonesia di ASEAN Para Games 2023.
Baca Juga: ASEAN Para Games 2023 - Tanpa Cela Sejak Laga Pertama, Timnas Voli Duduk Putri Pertahankan Emas
Enam medali emas itu datang dari Dheva Anrimusthi (tunggal SU5 putra), pasangan Hari Susanto/Ukun Rukaendi (ganda SL3-SL4 putra), Dheva Anrimusthi/Hafizh Briliansyah Prawiranegara (ganda putra SU5).
Kemudian dari nomor lain, Qonitah Syakuroh turut menyumbang medali emas di tunggal putri SL3 lalu Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila di ganda putri SL3-SU5.
Para badminton menjadi cabor keenam di mana Indonesia mencatatkan diri sebagai juara umum juga.
Sebelumnya Indonesia menguasai catur (15 emas, 17 perak, 8 perunggu), blind judo (11 emas, 5 perak, 16 perunggu), angkat berat (17 emas, 8 perak, 6 perunggu) dan tenis meja (31 emas, 16 perak, 17 perunggu).
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | NPC Indonesia |
Komentar