"Saya harus memperbaiki diri dan membalap dengan lebih baik. Ada sirkuit seperti Le Mans (Prancis) yang saya bisa cepat, tapi ada pula sirkuit seperti Mugello ini yang membuat saya pusing."
"Saya harus berusaha 50 persen lebih keras di sini daripada di Le Mans untuk menjadi lebih cepat, saya bahkan harus lebih berkonsentrasi daripada di Prancis kemarin."
"Memang kalau pembalap lain ada yang gaya mengemudinya lebih cocok di sirkuit ini."
"Tapi saya tidak, bahkan di musim 2019 saat musim saya masih bagus, saya pun hanya bisa start ke-13 di sini."
"Tapi paling tidak sekarang kami dalam situasi yang lebih meningkat (di Honda)," katanya.
Kesulitan Marquez dalam mengarungi Sirkuit Mugello sempat terlihat ketika P2, ia membuntuti Maverick Vinales (Aprilia) yang sempat membuat Vinales protes karena memanfaatkan slipstream darinya.
Marquez sendiri pun mengaku bahwa itu bukan cara yang bagus untuk dapat catatan waktu terbaik.
Namun apa boleh buat, seolah sudah tidak ada pilihan lain baginya.
"Ya, memang benar, itu bukan cara terbaik untuk mencari waktu lap terbaik," aku Marquez.
"Tapi dalam balapan, Anda harus bermain dengan kekuatan Anda. Dan kekuatan saya adalah saya bisa mengemudi dengan cepat ketika ada kuda penarik (pembalap cepat) di depan saya."
"Saya bahkan tidak pakai ban depan hard, tapi soft, tapi saya bisa beradaptasi. Beberapa pembalap tidak dapat mengambil keuntungan dari slipstream seperti itu karena mereka tidak tahu bagaimana caranya membuntuti."
"Tapi saya bisa melakukannya, jadi saya harus menggunakan kemampuan ini. Saya minta maaf kepada Maverick, tapi begitulah adanya," ucap Marc Marquez.
Baca Juga: Hasil P1 MotoGP Italia 2023 - Adik Tercepat, Marc Marquez Dijepit Murid Rossi
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar