Tak heran, ia pun mengetahui jelas apa saja yang harus dievaluasi dari anak didiknya.
Kemarahan dan kekecewaan Zhang Jun atas tersingkirnya Zheng/Huang pun bisa jadi makin berlipat setelah satu pasangan ganda campuran andalannya Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping, juga kandas.
Feng/Huang kalah dari unggulan dua asal Jepang Yuta Watanabe/Arisa Higashino. Kekalahan mereka memastikan China nirgelar di nomor ganda campuran lantaran wakil mereka telah habis.
Evaluasi semacam ini, seperti yang ditunjukkan oleh Zhang Jun, sebenarnya bukan hal baru bagi tim bulu tangkis China atau sejumlah wakil dari kawasan Asia Timur.
Ganda putri Jepang, Nami Matsuyama/Chiharu Shida yang berstatus unggulan, juga harus menerima 'ceramah' dari pelatih mereka yang dikenal sangat tegas dan galak, Kei Nakashima.
Matsuyama/Shida yang kalah dari Baek Ha-na/Lee So-hee (Korea Selatan) juga disetrap langsung diberi wejangan di salah satu bagian tribun penonton.
Punishment sessions ???????? pic.twitter.com/79WHgbK82e
— Nanas ???? (@bdmintonlover) June 9, 2023
Adapun bagi China sendiri, evaluasi di depan umum usai menelan kekalahan sudah jadi budaya turun temurun.
Pada beberapa tahun lalu, manta ganda campuran China, Xu Chen/Ma Jin juga pernah disetrap oleh Li Yong Bo. Bahkan saat itu mereka malah disetrap di sekitar penonton di tribun.
Peristiwa itu terjadi beberapa kali bahkan di luar arena venue, di depan umum pun pernah.
Tetapi yang paling ikonik adalah ketika Li Yong Bo memarahi Xu Chen/Ma Jin usai kalah dari Tontowi Ahmad/Liliyanq Natsir pada Sudirman Cup 2013. Unggul 11-5 di gim penentuan, Xu/Ma yang saat itu berstatus ganda campuran nomor satu dunia justru kalah dengan skor 21-18, 14-21, 16-21.
Baca Juga: Link Live Streaming Singapore Open 2023 - Menggilanya Pasukan Asia Timur
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : |
Komentar