Saat Anthony berada dalam mode tersebut, dia serasa tidak bisa dimatikan oleh lawan-lawannya.
Ketika menjalani laga kemarin, Antonsen berharap Anthony segera kehilangan momentum itu agar dia bisa bangkit dari kekalahan.
Alih-alih menjadi kenyataan, harapannya urung terwujud dan pemain berusia 26 tahun tersebut terus menghadirkan kesulitan.
"Dia seorang magician (pesulap) di lapangan," kata Antonsen, dilansir BolaSport.com dari laman resmi BWF.
Baca Juga: Singapore Open 2023 - Hampir Sempurna di Negeri Singa, Tetap Ada Ruang untuk Perbaikan bagi Anthony
"Ketika dia mengalami hari-hari itu, Anda terus kesulitan dan berharap dia kehilangan momentum di beberapa titik," imbuhnya.
Menurut Antonsen, pemain jebolan SGS PLN itu kini memiliki kendali sepenuhnya terkait hasil akhir laga yang dia jalani.
"Tapi terkadang Anda merasa itu tergantung penuh padanya," ujar Antonsen menegaskan.
"Apakah dia ingin menang atau kalah saat dia bermain sebaik itu," tuturnya menambahkan.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BWFBadminton.com |
Komentar