In 1988, a young Claudio Ranieri arrived at Cagliari in Serie C and took them to TWO successive promotions to Serie A.
In December, a 71 year old Ranieri came in with the task to bring Cagliari back to Serie A - mission accomplished ✅????????
???? @CronacheTweet pic.twitter.com/VjiLc7frJa
— Italian Football TV (@IFTVofficial) June 11, 2023
Ranieri mengangkat klub lamanya ini dari posisi 14 klasemen saat dia tiba awal 2023 hingga finis di peringkat kelima dan masuk play-off.
Di babak play-off promosi, Cagliari mengalahkan Venezia, Parma, dan terakhir Bari di final.
Istimewanya pula, pada 1988 dia membesut klub yang sama di Serie C, lalu dibawanya meraih promosi beruntun hingga naik ke Serie A dalam waktu dua tahun saja.
Sementara itu, di tingkat yang lain Spezia menjadi korban kejamnya duel play-off.
Tim asuhan Leonardo Semplici takluk oleh Verona pada partai yang menentukan siapa korban degradasi terakhir ke Serie B.
Pada pertandingan di arena netral, Mapei Stadium, Spezia kalah 1-3 setelah gol pemain pinjaman dari Chelsea, Ethan Ampadu, dibalas Verona dengan lesakan Davide Faraoni dan Cyril Ngonge (2).
Laga play-off sendiri ditempuh karena kedua tim memiliki poin sama (31) di klasemen akhir Serie A musim kemarin.
Pada urutan akhir, Spezia sebenarnya finis di peringkat 17 atau setingkat di atas Verona.
DICA ????????????????????????????????????' STAGIONI IN #SERIEATIM
5️⃣ DI FILA
THIS IS VERONA ???????? pic.twitter.com/dbs4VnkgBt
— Hellas Verona FC (@HellasVeronaFC) June 12, 2023
Mereka hanya meraih 6 kemenangan sepanjang Liga Italia 2022-2023, tapi dua di antaranya memukau.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Legaseriea.it |
Komentar