Sayangnya, syarat mendapatkan start di posisi sebaik mungkin bukan lagi perkara mudah bagi Quartararo yang kehilangan taji sebagai jagoan time attack.
Peningkatan tenaga mesin dalam pengembangan disinyalir mengganggu performa Yamaha dalam kecepatan satu lap.
Hasilnya, musim ini Quartararo hanya sekali start dari posisi sembilan besar, tepatnya di posisi ketujuh, posisi ideal untuk mengejar hasil podium di MotoGP saat ini.
Bukan kebetulan, satu-satunya kesuksesan tersebut terjadi di GP Americas, balapan di mana Quartararo mencetak podium satu-satunya musim ini.
Apes, dalam tiga seri berikutnya, pencapaian Quartararo malah jeblok dengan tak pernah lolos ke kualifikasi 2 yang menentukan posisi start 12 pembalap terdepan.
Baca Juga: Jawaban Tak Terduga Valentino Rossi yang Dimintai Saran Marini Saat Gagal Podium di Kandang
Quartararo makin dilema karena pembaruan yang dibawa Yamaha sampai sekarang belum membawa dampak yang diharapkan.
Mulai dari sasis, aerodinamika, dan komponen lainnya, semuanya tidak mendatangkan manfaat yang diharapkan Quartararo dari M1.
"Selama lima seri pertama kami selalu berusaha mencari tahu versi mana dari motor kami yang terbaik," kata Quartararo pada awal bulan ini, dikutip dari Speedweek.
"Akan tetapi, pada akhirnya kami menemukan bahwa semua yang kami coba, tidak bekerja dengan baik," keluhnya.
Silang pendapat tidak terelakkan di dalam internal Yamaha.
Quartararo dan kru ingin bertahan dengan setelan lama demi kestabilan sementara Yamaha ingin sang ujung tombak mencoba pemutakhiran yang mereka temukan.
Jalan tengah akhirnya ditemukan dengan dipertahankannya setelan Quartararo untuk tiga seri beruntun di sisa paruh musim pertama: GP Italia, GP Jerman, dan GP Belanda.
"Tentu saja hal seperti ini membuat frustrasi karena kami menguji banyak hal saat pramusim yang belum pernah saya coba sebelumnya," ungkap Quartararo.
"Lalu pada akhirnya kami tidak menggunakan hal-hal baru ini, jelas membuat frustrasi. Tapi kami harus fokus pada apa yang kami miliki dan melalukan yang terbaik," tandasnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Yamahamotogp.com, Speedweek.com |
Komentar