Saat itu, Pram/Yere pun sudah hampir menang dengan kedudukan match point pada gim penentuan, tetapi harus berakhir kandas setelah Yeremia mengalami insiden cedera ACL yang membuatnya menepi hampir setengah tahun lamanya.
Kini, akan bertemu kembali dengan sosok lawan yang berpotensi mendatangkan trauma, membuat Pram/Yere harus lebih waspada.
Mengingat perjuangan mereka yang tidak mudah sejak babak 16 besar dengan mengalahkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan untuk pertama kalinya setelah lima kali bertemu, lalu mengandaskan Liang Wei Keng/Wang Chang dengan cara super dramatis.
Pram/Yere pun menyadari bahwa euforia kemenangan kemarin kemarin-kemarin tidak boleh dibawa lagi menuju laga semifinal. Terlebih Chia/Soh juga punya misi besar, mengejar gelar pertama mereka di kancah BWF World Tour.
"Yang pasti senang sekali bisa masuk semifinal Indonesia Open 2023. Karena tahun lalu kan sudah sampai di babak delapan besar dan sudah unggul 20-17 (gim ketiga) tetapi saya cedera, tidak jadi masuk semifinal," ungkap Yeremia.
"Lalu sekarang senang sekali, sampai nangis karena terharu, (kami) bisa lolos semifinal. Tidak menyangka karena ini kan butuh waktu yang lama."
"Sekarang sudah bisa masuk turnamen semifinal level Super 1000, yang penting cepat puas. Tetap latihan lagi karena masih ada pertandingan dan turnamen berikutnya," tegas Yeremia.
Pramudya yang juga kedapatan menangis haru usai memastikan tiket semifinal, masih mengingat betul bagaimana sulitnya ia dan Yeremia menemukan kembali puncak performa mereka setelah kembali dari absen panjang.
Apalagi, tahun lalu ketika mengalami cedera, sejatinya Pram/Yere adalah ganda putra Indonesia yang sedang naik-naiknya.
"Tadi (kemarin, red) sedih juga. Karena sudah satuh tahun tidak mudah untuk menghadapi cedera. Walaupun bukan saya yang cedera dan sakit, tapi saya ikut merasakan, jadi sedih juga apalagi kami underperform (pascacedera) dan sejauh ini akhirnya bisa bangkit lagi," ungkap Pramudya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar