BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putri Korea Selatan, An Se-Young, terhenti pada semifinal Indonesia Open 2023.
Langkah tunggal putri nomor dua dunia itu dihentikan oleh Chen Yu Fei (China), 8-21, 17-21 pada laga yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (17/6/2023).
Hasil ini menghentikan catatan menawan pemain berusia 21 tahun dengan selalu menembus babak final dari turnamen yang diikutinnya pada 2023.
Dari partisipasinya pada delapan turnamen, dia lima kali meraih gelar juara.
Kekalahan yang dialami An diakuinya bukan karena cedera melainkan faktor stamina.
An harus jatuh-bangin mengatasi serangan-serangan Chen yang begitu keras.
Dia juga mengaku sempat kewalahan dan kelelahan karena beratnya pertandingan yang dia jalani sebelum mengikuti turnamen BWF World Tour Super 1000 ini.
"Sebenarnya bukan karena cedera (yang membuat saya tidak bisa tampil baik), tetapi lebih ke stamina saya sudah berkurang dan sudah kelelahan," aku An.
"Turnamen (pengumpulan poin kualifikasi Olimpiade) tidak kunjung berhenti sehingga waktu istirahat pun ikut berkurang, begitu pula dengan persiapannya. Setelah ini, saya akan menuju Korea Open, Japan Open, dan Kejuaraan Dunia," tutur An.
Hasil ini membuat An semakin tertinggal 4-10 dalam rekor pertemuan dengan Chen.
Meski kalah, An tidak mau larut dalam kesedihan dan bertekad akan segera bangkit.
Dia menjadikan momen tersebut sebagai motivasi untuk berlatih dan mempersiapkan diri lebih baik lagi di turnamen-turnamen penting selanjutnya.
"Pasti setelah menelan kekalahan, ada rasa sedih karena (tidak bisa selalu menang). Tetapi, kalau sudah kalah, mau bagaimana lagi? Saya tidak boleh berlarut-larut dalam kesedihan karena itu tidak baik untuk saya," ucap An.
Baca Juga: Hasil Kualifikasi MotoGP Jerman 2023 - Bagnaia Melesat, Petaka Marc Marquez Jatuh dan Berlari
"Sekarang adalah bagaimana bisa fokus, memulihkan diri dengan istirahat dan bersiap," ujar An.
"Saya tidak terlalu memikirkan (lebih lama) untuk kekalahan ini dan ini akan menjadi motivasi saya untuk bisa tampil lebih bagus dari pertandingan-pertandingan sebelumnya."
Awal pertandingan gim pertama berlangsung cukup ketat dan kedua pemain saling melancarkan serangan dengan sabar. Beberapa kali keduanya memiliki skor identik, namun Chen berhasil membuat tunggal putri Korea Selatan itu kewalahan dengan penempatan-penempatan bola yang sulit.
An pun tertinggal 5-10 dan Chen semakin memperlebar jarak di antara keduanya untuk unggul 15-8. Pertahanan solid dari pemain China seakan tidak bisa ditembus oleh An yang kini menempati peringkat kedua dunia itu.
Ia pun tak mampu menambah satu poin pun sehingga tidak pernah beranjak dari angka 8 hingga gim pertama berakhir.
Pada gim kedua, An mencoba memberikan tekanan, namun tekanan itu seakan berbalik kepadanya menyusul Chen yang mengunci keunggulan awal 3-1.
Meski demikian, An kembali mencoba mengimbangi Chen dan menyamakan kedudukan 3-3 untuk kemudian unggul 6-5.
Perebutan poin kembali berlangsung ketat dengan reli-reli panjang yang menyertai. Skor hanya terpaut satu hingga dua angka saja, bahkan skor identik kerap terjadi di antara kedua pemain, hingga akhirnya interval gim kedua direbut oleh An dengan dramatis usai jatuh-bangun.
Selepas interval, An seakan menemukan kepercayaan dirinya lagi dan bisa mengatur pola permainan hingga unggul 14-10.
Chen tidak ingin membiarkan momentum keunggulan lawan berlangsung lama. Ia pun segera melakukan serangan-serangan cepat dan bola-bola agresif sampai kedudukan berimbang 14-14.
Pemain China yang menduduki peringkat empat dunia itu terkadang cukup bernafsu untuk segera mematikan bola hingga sempat tertinggal.
Namun, dengan keuletannya, ia kembali menyamai skor An bahkan kembali unggul 19-17 sebelum memastikan kemenangan.
"Pada gim pertama, saya bermain lebih sabar dan lawan juga terlihat lebih kelelahan karena pertandingan kemarin. Di babak kedua, lawan sudah balik ke performa yang lebih bagus," ucap Chen.
Chen mengatakan masih belum ingin memikirkan target lebih jauh terkait kualifikasi Olimpiade.
Baginya, fokus terpenting saat ini adalah bagaimana semua atlet mampu mempersiapkan diri dengan baik jelang pesta olahraga terbesar di dunia itu.
"Persiapannya (untuk Olimpiade) masih ada satu tahun lagi dan saya kira ada cukup waktu dan saya belum mau berpikir jauh ke sana," kata Chen.
"Jadi saya berusaha untuk memaksimalkan diri saja, karena kalau saya sudah pikirkan itu lebih dulu, nanti hasilnya tidak bagus, sehingga saya lebih fokus kepada prosesnya saja," ucap tunggal putra peringkat keempat dunia itu.
Dengan kemenangan Chen atas An, dia menyusul rekan satu negaranya yakni ganda campuran Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong ke babak final Indonesia Open 2023.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Antaranews.com |
Komentar