"Pada gim pertama kami sudah benar mainnya. Tetapi, pada gim kedua dan ketiga saat poin krusial bermain kurang sabar jadi banyak melakukan kesalahan sendiri," tutur Pramudya.
Faktor stamina tampaknya menjadi kendala bagi juara Badminton Asia Championships 2022 itu mengingat pada gim penentuan mereka kehilangan fokus.
Hal tersebut sejatinya tidak terlepas dari performa pasangan ranking ke-25 itu sepanjang turnamen BWF Super 1000 itu.
Tercatat sejak babak awal, mulai dari menghadapi Ben Lane/Sean Vendy (Inggris), Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, hingga Liang Weng Keng/Wang Chang (China), Pramudya/Yeremia menang lewat pertarungan rubber game.
"Saat pertarungan rubber game, stamina kami sudah mulai mengendur. Mulai dari tangan, kaki, dan pinggang sudah mulai lelah. Kami mengawali pertarungan rubber game dengan kurang apik," kata Pramudya.
"Kami sudah melalui banyak turnamen sejak SEA Games Games 2023. Waktu recovery kami juga tidak banyak sehingga harus mempersiapkan diri lebih baik lagi untuk turnamen berikutnya," ucap Yeremia
Dengan hasil ini pasangan juara Spain Masters 2021 itu bertekad untuk bangkit, mengingat ke depannya masih menjalani banyak turnamen.
Keduanya tidak mau memikirkan terlalu jauh hanya ingin fokus pada setiap pertarungannya.
"Untuk saat ini kami akan fokus tampil dari setiap turnamen ke turnamen. Untuk tampil di Olimpiade mungkin terlalu jauh tapi kami berharap ada keajaiban untuk bisa tampil pada di Paris tahun depan," tutur Pramudya.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar