Petualangan Chia/Soh di Istora Senayan, Jakarta berakhir pahit setelah mereka justru menelan kekalahan dari Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, yang sebelumnya selalu mereka kalahkan dalam delapan pertemuan.
Ya, kekalahan di final turnamen BWF World Tour Super 1000 kemarin itu menjadi kekalahan pertama Chia/Soh dari pasangan India itu sepanjang pertemuan karier mereka.
Chia/Soh bahkan kandas dalam dua gim langsung, 17-21, 18-21, meski di gim pertama sempat unggul jauh 7-3.
Hasil itu jelas menambah tinggi rasa penasaran mereka dalam mencicipi titel juara di kancah BWF World Tour yang tak kunjung terpecahkan. Mereka juga makin disorot karena ini adalah final kedua mereka di level tinggi setelah India Open 2023 (Super 750).
Saat itu, ganda putra ranking tiga dunia itu juga kalah dan jadi runner-up usai ditundukkan Liang Wei Keng/Wang Chang (China).
Kendati menelan hasil pahit, ada satu hal positif yang setidaknya disyukuri oleh Rexy Mainaky, selaku Direktur Kepelatihan Ganda BAM (Asosiasi Bulu tangkis Malaysia).
Rexy yang juga ikut mendampingi Chia/Soh di kursi pelatih di pinggir lapangan bersama asisten pelatih ganda BAM, Hoon Thien How, menyebut ada satu kemajuan dari pasangan andalannya. Yakni konsistensi.
"Permainan Aaron/Wooi Yik sudah meningkat sejak Malaysia Masters 2023, kurang lebih empat minggu lalu. Di Singapore Open dan sekarang Indonesia Open 2023, kita bisa lihat bahwa mereka sekarang bermain lebih agresif," kata Rexy dikutip BolaSport.com dari The Star.
"Ini adalah hal positif dari mereka, karena sekarang mereka konsisten melawan ganda-ganda top."
"Mereka memang kalah (di final), tapi saya yakin sedikit lagi mereka akan mencapai gelar juara itu," tandasnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Thestar.com.my |
Komentar