Dari Papua Football Academy, terpilih lima pemain yang menjadi player escort.
Mereka adalah Apau Jangkup, Boy Jangkup, Rasul Maluk Wonda, Chorino Jimmy Dimara, dan Zakarias Andre Jorgee Lesnussa.
"Kalian harus bangga terpilih untuk mendapatkan pengalaman luar biasa ini, mengantar pemain timnas Indonesia dan Argentina memasuki lapangan di SUGBK," ujar Rully Nere, legenda sepak bola Indonesia asal Papua yang menjadi penasihat PFA.
Walau sedang menjalani liburan sekolah di kediaman masing-masing, panggilan untuk menjadi player escort itu membuat kelima anak bersemangat untuk terbang ke Jakarta.
"Saya belum pernah masuk Gelora Bung Karno. Memegang tangan pemain siapa pun nanti saya sudah senang," ucap Boy Jangkup, yang berasal dari Desa Aroanop, sebuah desa di dataran tinggi Kabupaten Mimika.
Walau kelima pemain PFA berharap dapat mendampingi pemain-pemain idolanya memasuki lapangan, pengalaman menjadi player escort di laga timnas Indonesia vs Argentina sungguh akan dikenang seumur hidup.
"Saya sungguh beruntung. Saya tinggalkan Jayapura dan tak sabar bisa melihat dari dekat pemain-pemain timnas Indonesia dan Argentina," kata Rasul Wonda dengan muka penuh semangat.
Wolfgang Pikal, Direktur Papua Football Academy, tak lupa memberikan nasihat dan pesan kepada lima pemain asuhannya.
"Kalian adalah anak-anak yang beruntung dan mewakili sepak bola Papua untuk menyapa Indonesia di pertandingan yang sangat menjadi perhatian."
"Tak hanya masyarakat Indonesia, dunia akan melihat seperti apa juara dunia berlaga di Indonesia dan kalian ambil bagian di dalamnya," tutur Wolfgang, mantan asisten pelatih timnas Indonesia.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | PAPUA FOOTBALL ACADEMY |
Komentar