BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memastikan bahwa wasit untuk Liga 1 2023-2024 akan melakukan pelatihan selama enam bulan agar bisa memaksimalkan penggunaan Video Assistant Referee (VAR).
Seperti diketahui, PSSI sudah memastikan bahwa Liga 1 2023-2024 bakal menerapkan VAR.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk keseriusan PSSI membenahi kompetisi di Indonesia.
Meski penggunaan VAR bakal diterapkan di Liga 1 musim ini, penerapannya tak akan dilakukan sejak awal kompetisi.
Baca Juga: PT LIB Pastikan Mulai Februari 2024 Seluruh Stadion Liga 1 Pakai VAR
Erick Thohir memastikan penerapan VAR di Liga 1 bakal dimulai pada Februari 2024.
Untuk memaksimalkan penggunaan VAR ini, PSSI sudah memulai dengan pelatihan wasit Indonesia.
Ratusan wasit dikabarkan telah mengikuti pelatihan yang langsung dilakukan oleh perwakilan FIFA.
PT LIB (Liga Indonesia Baru) sebelumnya mengungkapkan dari sebanyak 160 wasit yang ikut seleksi, hanya 18 orang yang lolos.
Namun, Erick Thohir merevisi bahwa sebenarnya 55 wasit yang ikut seleksi dan hanya 18 yang lolos. Dipastikan wasit-wasit ini akan bertugas memimpin Liga 1.
Kemudian ada tambahan 24 wasit yang bakal bertugas di Liga 2.
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut menjelaskan bawah selain wasit utama terdapat juga asisten wasit.
Baca Juga: FIFA Bantu PT LIB Terapkan VAR untuk Liga 1 2023/2024
Untuk asisten wasit, ada 70 orang yang mengikuti seleksi.
Akan tetapi, dari sekian banyak, hanya 52 asisten wasit yang dinyatakan lolos seleksi.
Dengan begitu, PSSI akan membagi dua asisten wasit untuk menghadapi kompetisi baru ini.
Dari 52 asisten wasit itu dibagi menjadi dua yakni untuk peringkat 1 hingga 36 akan bertugas membantu wasit utama di Liga 1.
Kemudian untuk peringkat 37 hingga 52 akan bertugas di Liga 2.
Untuk memaksimalkan persiapan menjelang penggunaan VAR di Liga 1, tentu saja PSSI fokus membenahi wasit.
Tak hanya membenahi kekurangan wasit, akan tetapi pelatihan juga dilakukan untuk bisa memakai VAR.
Oleh karena itu, akan ada pelatihan VAR untuk wasit-wasit Liga 1.
Baca Juga: Tantangan Terbesar PSSI Terapkan VAR di Liga 1 2023/2024
“Ingat, kami juga perlu pelatihan untuk VAR. Ini akan ada di bulan Februari,” ujar Erick Thohir kepada awak media termasuk BolaSport.com di GBK Arena, Senayan, Jakarta, Kamis (22/6/2023).
Mantan Presiden Inter Milan itu bahkan langsung membahas soal renovasi 22 stadion yang dilakukan oleh Pemerintah.
Hal ini dilakukan karena penggunaan VAR juga membutuhkan fasilitas memadai.
“Saya diundang khusus untuk membahas renovasi 22 stadion oleh Pemerintah,” ucap Erick.
“Jadi ini berkesinambungan antara VAR, renovasi, dan fasilitas,” lanjutnya.
Lebih lanjut, untuk memaksimalkan persiapan penggunaan VAR ini, PSSI pun telah memulai pelatihan wasit yang memang telah dinyatakan lolos pada 20 Juni 2023.
Pelatihan ini dilakukan langsung dengan didampingi perwakilan FIFA.
Baca Juga: PSSI Tegaskan Penggunaan VAR di Liga 1 2023/2024 Tak Semudah yang Diomongkan
Tentu saja ini dilakukan karena PSSI ingin pembenahan sepak bola berjalan dengan baik.
Tak hanya soal sarana dan prasarana, akan tetapi sumber daya manusia (SDM) pun diharapkan bisa berjalan dengan baik.
Oleh karena itu, pelatihan dilakukan PSSI demi memaksimalkan penerapan VAR.
“Mereka akan menjadi bagian pelatihan 6 bulan pertama. Liga sudah mengajukan, tanggal 20 Juni sudah mulai latihan karena percuma ada VAR tetapi tidak bisa mencet-mencetnya,” kata Erick Thohir.
Mantan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) itu pun meminta PT LIB untuk memastikan penerapan VAR ini nantinya bisa berjalan lancar.
Agar tidak ada sabotase, PT LIB diharapkan bisa mempersiapkan semua hal dengan maksimal.
Baca Juga: Ketum PSSI Janjikan Tujuh Bulan untuk Bangun Fasilitas VAR di Liga 1
Menurutnya apa pun bisa terjadi, termasuk sabotase mungkin saja terjadi.
Dengan begitu, PT LIB harus mempersiapkan hal ini dan bisa mengambil keputusan berani apabila nanti terjadi.
“Saya minta ke liga, bagaimana kalau WiFi mati? Kan bisa disabotase. Bagaimana nasib pertandingannya?. Saya bilang berhentikan,” tutur Erick Thohir.
“Karena sabotase di lapangan selalu bisa terjadi. Karena ada pihak yang tidak ingin sepak bola Indonesia maju,” pungkasnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar