"Itu karena mereka lebih senang dengan proses instan. Mereka berlomba-lomba membawa pemain terkenal, tetapi tidak memiliki fondasi untuk pengembangan pemain lokal," ujarnya.
Lebih gilanya, Gustavo Chena menyoroti masalah pemain Indonesia yang kerap makan sembarangan.
"Sebagai tambahan, ketika masuk dalam masalah sikap, itu sangat berbeda, terutama makanan, yang jauh seperti (atlet) di negara kita," ujar Gustavo Chena.
"Ini jadi masalah besar di sepak bola, karena pemain muda dan profesional tidak memilih pendidikan yang memadai (soal gizi)."
"Dan makan ayam goreng sebelum pertandingan atau saat istirahat babak pertama, makan sebuah hamburger, coklat, atau donat."
"Mereka menjaga kebiasaan ini dalam jangka waktu lama karena mereka tidak mau mengubahnya," ujarnya.
Gustavo Chena pernah bertengkar dengan manajer saat berkarier di salah satu klub di Liga Indonesia di ruang ganti usai babak pertama.
Baca Juga: Ayahnya Jadi Ketum PSSI, Anak Erick Thohir Pilih Mundur dari Persis Solo
"Suatu hari, saya bermain di salah satu klub, saya bertengkar dengan manajer klub karena setelah babak pertama, di ruang ganti, alih-alih menyajikan buah-buahan, yogurt, cereals di meja, mereka lebih memilih pizza dan donat," ujar Gustavo Chena dengan nada bercanda.
"Saya berkata pada mereka, 'Mereka sudah gila, bagaimana mereka bisa makan donat sebelum tampil di babak kedua'."
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Infobae |
Komentar