General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna, tidak melihat melempemnya Honda dan Yamaha sebagai masalah bagi kejuaraan.
Kalimat Manajer Tim Davide Tardozzi malah lebih keras. "Kalau punya keberanian, berusahalah dan berjuanglah untuk kembali ke posisi depan, kalau tidak artinya Anda kabur," ucapnya.
Sedangkan CEO Aprilia, Massimo Rivola, menolak karena Honda dan Yamaha belum memenuhi syarat konsesi. "Jadi kami tidak akan menerimanya," imbuhnya.
Carlos Ezpeleta selaku Direktur Olahraga Dorna Sports, penyelenggara MotoGP, lantas angkat bicara mengenai polemik ini.
Dalam kalimatnya kepada Radio Catalunya, Ezpeleta membenarkan bahwa sedang ada upaya untuk memberikan bantuan kepada Honda dan Yamaha.
Baca Juga: Bos Ducati Sudah Oke, Valentino Rossi Tolong Siapkan Rp 12,5 Miliar untuk Motor Baru Marco Bezzecchi
"Kami sedang bekerja untuk bisa membantu, tidak hanya Honda, tetapi juga Yamaha, sehingga mereka bisa bersaing lagi dalam waktu cepat," ujar Ezpeleta.
Ezpeleta menyentil para pabrikan Eropa dengan fakta bahwa mereka punya utang budi kepada Honda dan Yamaha karena mau bekerja sama dengan peraturan konsesi.
Cuma Honda dan Yamaha yang tidak pernah mendapatkan status konsesi. Gagasan ini tercipta pada masa ketika hanya pembalap dari kedua pabrikan ini yang bisa menang lomba.
"Honda dan Yamaha sangat kooperatif dengan peraturan konsesi pada masa lalu," sambung putra CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta.
"Itu vital bagi Ducati untuk bisa bersaing, juga untuk Suzuki menjadi begitu cepat, serta untuk KTM dan Aprilia masuk ke kejuaraan ini lalu menjadi kompetitif juga."
"Pabrikan lain harus memahami ... sikap resmi Dorna adalah bahwa peraturan konsesi harus diperbarui," tandasnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com, ccma.cat/catradio |
Komentar