BOLASPORT.COM - Tersingkirnya tunggal putra Denmark, Anders Antonsen, dari European Games 2023 menjadi kejutan. Mantan pemain nomor dua dunia belum berhasil bangkit dari tren buruk.
Antonsen datang sebagai juara bertahan. Dia merupakan pemenang medali emas Asian Games-nya Benua Biru tersebut dalam edisi terakhir pada 2019 di Minsk, Belarus.
Akan tetapi, Antonsen malah tersingkir duluan pada babak penyisihan grup.
Baca Juga: Update Ranking BWF - Lompatan Sangar Chico dan Jafar/Aisyah, Fajar/Rian Ditempel Ganda Terbaik China
Tergabung di Grup B bersama Kalle Koljonen (Finlandia), Felix Burestedt (Swedia), dan Emre Lale (Turki), tunggal putra unggulan kedua tersebut malah gagal lolos.
Petaka dialami Antonsen saat dijungkalkan Burestedt dalam dua gim langsung 19-21, 19-21 dalam pertandingan pertama di Arena Jaskolka Tarnow, Tarnow, Polandia, Selasa (27/6/2023).
Antonsen pun dipastikan tersingkir ketika kehilangan gim pertama saat menghadapi Koljonen pada pertandingan keesokan harinya.
Walau dapat membalikkan keadaan untuk menang 15-21, 21-15, 21-17, juara Indonesia Masters satu kali itu kalah selisih gim dari Burestedt dan Koljonen yang lolos ke babak berikutnya.
"Saya tahu bahwa saya harus menang straigth game sebelum pertandingan," aku Antonsen kepada Badminton Europe.
"Saya tidak merasa bermain buruk, permainan saya bagus tetapi Kalle memberikan perlawanan terbaiknya pada gim pertama dan dia berhasil."
"Pada akhirnya dia memberikan tekanan lebih itu kepada saya, dia memiliki kecepatan lebih dengan permainannya dan situasinya membuat saya stres karena saya hanya punya kesempatan."
Hasil ini memperpanjang catatan kurang memuaskan Antonsen.
Pada penampilan sebelumnya di Indonesia Open 2023, pemenang medali perak Kejuaraan Dunia 2019 tersebut tersingkir pada babak pertama.
Antonsen terkena revans oleh jawara baru Jepang, Kodai Naraoka, dalam laga rubber yang selesai dengan skor 14-21, 21-7, 21-17.
Padahal hanya sepekan sebelumnya, Antosen mengalami kebangkitan dengan menembus final Singapore Open 2023.
Baca Juga: Marcus Gideon Jalani Operasi, Kevin Sanjaya Sudah Pilih Pasangan untuk 6 Bulan ke Depan
Singapore Open menandai final pertama Antonsen selama hampir dua tahun di pentas BWF World Tour.
Dalam perjalanannya Antosen mengalahkan pemain-pemain tangguh seperti mantan tunggal putra nomor dua dunia, Chou Tien Chen (Taiwan), di babak kedua dan Naraoka di semifinal.
"Tidak masuk akal bagaimana saya bisa bermain sebaik ini karena saya baru bertanding kali ini setelah cedera," katanya saat itu seperti dilansir dari BWFBadminton.
Antonsen memang sempat mengalami masa-masa sulit dengan cedera. Masalah fisik yang terus datang sampai memengaruhi kepercayaan dirinya di lapangan.
Apes, ketika hampir mencetak gelar, pemain kelahiran Aarhus, Denmark, ini harus menelan pil pahit karena takluk di final.
Antonsen dikalahkan wakil Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, yang datang sebagai juara bertahan.
Bekal kemenangan dari pertemuan terakhir di All England Open 2023 tak cukup membantu Antonsen.
Begitu Anthony menemukan sentuhannya pada akhir gim pertama, Antonsen kesulitan melawan hingga kalah dalam dua gim langsung dengan skor 16-21, 13-21.
Dominasi Anthony setelah skor 15-16 pada gim pembuka sampai membuat Antonsen pasrah. Sihir Anthony membuatnya tak berdaya.
Baca Juga: Termasuk Sang Finalis, Daftar Pemain Indonesia yang Mundur dari Korea Open 2023
"Dia seperti penyihir di lapangan. Ketika dia mendapatkan harinya, kita hanya bisa terus berjuang dan berharap dia kehilangan momentum pada satu titik," puji Antonsen kepada Ginting.
"Akan tetapi, terkadang kita merasa seperti semuanya tergantung dia apakah dia ingin menang atau kalah ketika bermain sebagus itu."
Antonsen direncanakan kembali bertanding pada Korea Open 2023 yang akan berlangsung pada 18-23 Juli 2023.
Dia akan melawan Lakshya Sen dari India. Sen juga merupakan salah satu pemain top yang sedang berusaha menemukan kembali bentuk permainannya.
Hasil buruk di European Games 2023 akan dilupakan Antonsen untuk mempersiapkan diri menuju tantangan berikutnya.
"Apa yang terjadi, telah terjadi. Saya sangat kesal, tentu saja. Akan tetapi tidak ada yang bisa saya lakukan, selain kembali berlatih dan menjadi lebih baik," tandasnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BWFBadminton.com |
Komentar