BOLASPORT.COM - Tunggal putra China, Weng Hong Yang, makin percaya diri sejak didampingi dua legenda sekaligus, Lin Dan sendiri dan Chen Long. Target utamanya lolos Asian Games dan Olimpiade.
Weng Hong Yang menjadi salah satu lawan yang kerap merepotkan tunggal putra Indonesia.
Sejumlah nama-nama andalan Tanah Air sudah pernah menjadi korban keganasannya.
Baca Juga: Tendang 2 Pasangan Senior dan Lepas 2 Pelatih Kawakan, Ganda Campuran Pelatnas Hilang 1 Generasi
Nama Weng Hong Yang mulai menjadi pembicaraan ketika mampu mengalahkan Jonatan Christie pada final Korea Open 2022.
Kejutan Weng makin besar karena saat itu tidak ada yang mengira seorang pemain peringkat ranking 156 dunia bisa mengalahkan Jonatan yang masuk jajaran top 10.
Jonatan tidak sendirian karena Anthony Sinisuka Ginting dan Chico Aura Dwi Wardoyo, tiga tunggal putra terbaik Merah Putih, belum bisa menang atas Weng Hong Yang.
Ginting dan Jonatan sudah dua kali kalah dari Weng, sedangkan Chico baru satu kali menelan kekalahan dari pemain bertangan kidal ini.
Satu hal lain yang membuat Weng Hong Yang unik di antara tunggal putra China lainnya adalah gaya permainannya yang sering dibilang mirip Lin Dan.
Sama-sama pemain kidal dan lahir di Fujian, membuat Weng diidentikan sebagai titisan pemenang dua medali emas Olimpiade itu.
Weng sendiri menyadari julukannya sebagai Little Lin Dan di China.
Sebutan titisan Lin Dan mungkin bukan hanya sekadar julukan biasa. Bisa jadi ia benar-benar menjadi penerus dari legenda tunggal putra China tersukses itu.
Pasalnya, baru-baru ini dalam wawancara bersama BWF Badminton, Weng Hong Yang mengaku memang kerap mencari 'wangsit' dari Lin Dan secara langsung.
Perbedaan generasi yang cukup jauh tidak menghalangi pemain 24 tahun itu untuk sering bertanya pada Lin Dan perihal apa saja.
Lin Dan pun juga tidak pelit ilmu dan sering memberikan saran.
"Kami saling bertukar pesan," aku Weng Hong Yang.
"Kami berdiskusi tentang kehidupan secara umum, seperti yang dilakukan dua orang teman. Kami malah tidak berbicara tentang bulu tangkis atau pertandingan saya."
"Tetapi, jika saya membutuhkan saran, saya mengirim pesan kepadanya beberapa saat sebelum pertandingan."
"Satu hal yang selalu dia katakan kepada saya adalah tetap fokus di lapangan."
"Mendapatkan nasehat dari seorang legenda adalah motivasi yang cukup untuk melakukannya dengan baik," lanjutnya.
Weng juga tidak keberatan meski mendapat julukan penerus atau titisan Lin Dan.
Baginya itu tidak membuatnya dibandingkan, tapi malah memacu dirinya untuk mengeluarkan versi terbaik dari dirinya sendiri.
"Dia adalah inspirasi besar," kata Weng.
"Di masa-masa pertumbuhan saya, saya belajar banyak dengan menonton pertandingannya. Dia memainkan peran penting dalam pertumbuhan saya."
Baca Juga: Ringankan Beban Flandy Limpele, Eks Pemain Keturunan Indonesia Latih Tunggal Putra Hong Kong
"Namun, saya sama sekali tidak terganggu jika dibanding-bandingkan. Saya ingin menjadi diri saya sendiri di lapangan," katanya.
Perkembangan Weng Hong Yang berpotensi semakin tajam karena ternyata ia juga cukup dekat dengan legenda tunggal putra China lainnya, Chen Long.
Baru saja pensiun, Chen Long ikut mendampingi tim tunggal putra China dalam beberapa bulan terakhir, termasuk saat Sudirman Cup 2023.
Weng Hong Yang juga menaruh respek besar pada peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 itu.
"Dia seperti kakak laki-laki saya. Dia berbagi pengalaman dan tips selama latihan," ungkap Weng tentang Chen Long yang lebih muda dari Lin Dan.
"Dia pandai memadukan strategi baru dengan strategi klasik," tambahnya.
Target besar terdekat Weng Hong Yang kini adalah berusaha terpilih untuk mewakil China di Asian Games Hangzhou, pada September 2023 nanti.
Berbekal wejangan dua legenda tunggal putra China itu, Weng yakin bisa bersaing dengan Shi Yu Qi, Li Shi Feng, dan Lu Guang Zu.
"Saya ingin bermain di Asian Games, karena dilaksanakan di China, tapi saya harus membuktikan bahwa saya layak mendapat tempat itu," kata Weng.
"Untuk bisa terpilih, selain hasil turnamen, sikap kami dalam latihan juga akan dicermati."
"Target utama saya tahun ini adalah mengumpulkan poin kualifikasi Olimpiade sebanyak mungkin. Paris 2024 adalah impian saya," kata dia.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BWF Olympic Channel |