BOLASPORT.COM - Bos Paris Saint-Germain, Christophe Galtier, baru menjalani investigasi dalam lanjutan dugaan kasus skandal ucapan rasialis dan tindakan anti-Islam.
Christophe Galtier terkena masalah besar terkait karier kepelatihannya yang terdahulu.
Saat ini, Christophe Galtier memang masih terikat kontrak dengan PSG.
Namun, ia harus menghadapi investigasi polisi terkait masalahnya dengan klub terdahulu, Nice.
Galtier menghadiri investigasi polisi setempat pada Jumat (30/6/2023).
Kasus sang pelatih ternyata ikut melibatkan salah satu anggota keluarganya.
John Valovic-Galtier yang merupakan putra sang pelatih saat ini sedang ditahan.
Skandal terbaru yang melilit Galtier sendiri tergolong pelanggaran berat.
Baca Juga: Messi Sudah Tenang, Barcelona Tetap Tak Mau Mengaku Kalah dari Inter Miami
Dilansir BolaSport.com dari Goal, Galtier dituding telah mendiskriminasi pemain Nice selama melatih klub tersebut.
Pria berusia 56 tahun itu menyebut Nice dipenuhi oleh para pemain yang payah.
Keluhan Galtier ditujukan untuk para pemain kulit hitam dan beragama Islam di klub tersebut.
Tindakan sang pelatih yang rasialis dan dikategorikan islamofobia diketahui lewat surel yang sempat ia kirim.
Yang lebih parah, Galtier diduga melarang kedatangan pemain kulit hitam dan beragama Islam lebih banyak ke dalam klub.
Masalah ini masuk kategori berat sehingga polisi Prancis melakukan penanganan serius.
Pada April lalu, Galtier sendiri telah memberikan sanggahan dan merasa dirinya telah difitnah.
"Saya memutuskan untuk mengambil tindakan hukum kepada mereka yang telah merusak kehormatan saya," katanya, dikutip BolaSport.com dari BBC.
"Saya amat terkejut dengan komentar yang menyerang saya seperti itu dan tersebar dengan cara yang tidak bertanggung jawab."
"Saya dibesarkan dalam situasi keberagaman dan menghormati orang lain tak peduli asal mereka, warna kulit, atau agama mereka," begitu pembelaannya.
Kasus rasialisme dan islamofobia memang bisa berakibat fatal.
Baca Juga: Jadi Pelatih PSG, Luis Enrique Minta Dibelikan Bintang Real Madrid kalau Kylian Mbappe Cabut
Warga kulit hitam dan pemeluk Islam yang tinggal di negara tersebut kerap mendapat diskriminasi hingga berujung kematian.
Oleh karena itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendorong Prancis untuk lebih mengetatkan hukuman bagi pelaku diskriminasi.
Status sosial seorang warga Prancis tidak menjadi jaminan akan lolos dari hukuman.
Galtier yang melatih klub elite negara tersebut harus siap menerima konsekuensi jika terbukti bersalah.
Kehidupan profesional dan pribadi sang pelatih kini berpeluang terjun ke titik terendah.
Pasalnya, Galtier juga dirumorkan akan segera dipecat oleh Paris Saint-Germain.
Kegagalannya mempersembahkan trofi Liga Champions menjadi alasan kuat dari rencana pemecatan ini.
PSG bahkan tengah bersiap untuk mengumumkan Luis Enrique sebagai pelatih pengganti.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Goal.com/en, BBC.com |
Komentar