Pria berusia 56 tahun itu menyebut Nice dipenuhi oleh para pemain yang payah.
Keluhan Galtier ditujukan untuk para pemain kulit hitam dan beragama Islam di klub tersebut.
Tindakan sang pelatih yang rasialis dan dikategorikan islamofobia diketahui lewat surel yang sempat ia kirim.
Yang lebih parah, Galtier diduga melarang kedatangan pemain kulit hitam dan beragama Islam lebih banyak ke dalam klub.
Masalah ini masuk kategori berat sehingga polisi Prancis melakukan penanganan serius.
Pada April lalu, Galtier sendiri telah memberikan sanggahan dan merasa dirinya telah difitnah.
"Saya memutuskan untuk mengambil tindakan hukum kepada mereka yang telah merusak kehormatan saya," katanya, dikutip BolaSport.com dari BBC.
"Saya amat terkejut dengan komentar yang menyerang saya seperti itu dan tersebar dengan cara yang tidak bertanggung jawab."
"Saya dibesarkan dalam situasi keberagaman dan menghormati orang lain tak peduli asal mereka, warna kulit, atau agama mereka," begitu pembelaannya.
Kasus rasialisme dan islamofobia memang bisa berakibat fatal.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Goal.com/en, BBC.com |
Komentar