BOLASPORT.COM - Ducati meninggalkan jauh para kompetitornya pada delapan seri musim MotoGP 2023.
Tujuh kemenangan dan 18 kali podium dicatatkan motor buatan Borgo Panigale, Italia itu.
Ducati kokoh di puncak klasemen konstruktor dengan torehan 285 poin, berjarak jauh dengan KTM di posisi kedua dengan 153 poin,
Ducati memang memiliki delapan motor di grid dengan tujuh pembalap di antaranya telah merasakan podium pada paruh pertama musim ini.
Memiliki pasukan terbanyak di kejuaraan memang terkesan cukup tidak adil. Akan tetapi Desmosedici GP memiliki keistimewaan bagi para pembalapnya.
Pembalap dengan gaya berkendara yang berbeda-beda bisa mampu tampil tokcer di lintasan.
Baca Juga: Bikin Menderita dan Tidak Percaya Diri, Jawaban atas Jebloknya Pembalap Honda
Terakhir, mantan pembalap Honda, Alex Marquez yang menunjukkan peningkatan pesat bersama Ducati dengan bergabung ke tim Gresini Racing.
Adik dari Marc Marquez itu langsung naik podium pada seri kedua musim ini pada GP Argentina.
Pembalapnya tak butuh waku lama untuk beradaptasi dengan Desmosedici. Hal itu yang menimbulkan kecemburuan bagi pembalap penguji Honda, Stefan Bradl.
Bradl mengakui bahwa melihat Desmosedici dan dominasinya membuatnya merasa terharu.
Pembalap berusia 33 tahun itu menilai para rider Ducati mampu sukses walau memiliki gaya yang berbeda.
"Tentu saja. Tentu saja, semua orang melihat apa yang dilakukan Ducati," kata Bradl dikutip BolaSport.com dari Marca.
"Mereka sukses dengan berbagai gaya berkendara yang berbeda dan tidak ada pembalap yang cedera, semuanya dalam kondisi sehat."
"Performanya bagus, banyak rider yang naik podium, banyak konsep aerodinamis yang berhasil? Tentu saja Anda melihatnya, itu jelas," ujar Bradl.
Baca Juga: Simpati Bos Ducati untuk Marc Marquez: Mentalnya Jatuh, Dia Harus Dimengerti dan Dihormati
Racikan kuatnya performa pembalap Ducati tentu tak lepas dari ide dari, Gigi Dall'Igna.
Dall'Igna juga tak mengelak bahwa pembalap andalan Ducati sekalipun yakni Francesco Bagnaia sebenarnya juga memiliki masalah.
"Sensasi yang ia (Bagnaia) rasakan saat berkendara bisa beragam, tergantung masalah yang muncul," kata Dall'Igna.
"Motor balap memiliki begitu banyak pengaturan untuk menemukan pengaturan yang benar sehingga Anda harus menemukan kompromi terbaik untuk balapan, dan tergantung pada kondisi lintasan dan perasaan pengendara."
"Tentu saja, ketika seorang pembalap naik, dan memberi tahu Anda bahwa ada masalah, tugas kami adalah menyelesaikannya," ujarnya.
Dall'Igna juga menunjukkan rasa simpatinya terhadap Honda.
"Jujur, itu tidak bisa dibanggakan. Itu berasal dari seorang atlet yang telah berkecimpung di dunia sepeda motor selama bertahun-tahun dan itu membuatnya semakin menyenangkan," ucap Dall'Igna.
Baca Juga: Alex Marquez Betah dengan Desmosedici GP, Gresini-Ducati Jangan Cerai
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Marca.com, AS.com |
Komentar