Awal tahun ini masih nangkring di peringkat dua, pemain berusia 25 tahun itu kini terdampar di peringkat ke-14.
Meski begitu, Rashid juga menuturkan bahwa efek kehadiran Wong Tat Meng mungkin tidak instan.
"Masih terlalu dini kalau berharap kerja sama mereka akan menghasilkan suatu keajaiban," terang Sidek.
"Jadi jangan berharap hasil besar dari Zii Jia di turnamen Korea atau bahkan di Jepang nanti. Namun, setidaknya Zii Jia bisa lebih tenang di bawah Tat Meng."
"Dan ada kemungkinan dia akan bangkit lagi dan kembali ke peringkat 10 besar," lanjut peraih medali perunggu Olimpiade Atlanta 1996.
Sidek juga yakin pengalaman Wong Tat Meng yang selama 7 tahun terakhir melalang buana ke luar negeri akan sangat berimbas pada program latihan Zii Jia.
Wong memulai karier abroad sebagai asisten pelatih kawakan asal China, Li Mao, di pelatnas Indonesia pada 2012, membesut bocah ajaib An Se-young, lalu pindah ke Hong Kong.
"Rasa saling percaya akan menjadi kunci untuk memastikan kerja sama (mereka) berjalan," ucap Sidek yang terakhir kali menjadi pelatih tunggal putra BAM pada 2015 lalu.
"Tat Meng punya banyak pengalaman dan dia telah mempelajari keahlihan melatih dari Li Mao, salah satu pelatih top."
"Setiap pelatih memiliki gaya mereka sendiri dan Tat meng butuh waktu untuk memastikan metodenya efektif untuk mengubah nasib Zii Jia."
"Pada akhirnya, Zii Jia sendirilah yang akan menentukan apakah dia dapat memanfaatkan kehadiran Tat Meng untuk meningkatkan level permainannya," pungkas Sidek.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Thestar.com.my |