Meski kalah dan langsung tersingkir pada babak pertama, Vittinghus jelas-jelas menikmati penampilan terakhirnya di Istora Senayan.
"Saya telah bermain sebanyak 15 kali secara beruntun untuk Indonesia Open dan enam kali untuk Indonesia Masters," kata Vittinghus, dilansir BolaSport.com dari laman resmi BWF.
"Jadi saya di sini lebih dari 20 kali, jadi tentu ini menjadi tempat yang sangat istimewa bagi saya."
"Saya pikir ini adalah tempat di mana saya sering bermain dalam perjalan karier saya, saya sedih tidak bisa kembali lagi di sini," tuturnya menambahkan.
Baca Juga: Bungkam Penakluk Fajar/Rian, Duo Lawak Ganda Putra Denmark Akhirnya Raih Emas European Games 2023
Hal yang paling tidak bisa dilupakan Vittinghus dari Istora adalah gegap gempita para pecinta bulu tangkis tanah air yang bisa menghadirkan atmosfer luar biasa selama pertandingan digelar.
Dengan greget para penggemar yang ada, dia pun tak segan menyebut Istora sebagai rumah bulu tangkis.
"Penggemar di sini lebih bergairah daripada tempat lain di seluruh dunia, Istora adalah rumah bagi olahraga bulu tangkis, saya seorang penggemar bulu tangkis sejati," ucap Vittinghus.
"Jadi, di sini adalah tempat terbaik bagi Anda untuk bisa bermain, banyak anak-anak bermimpi untuk bisa bermain di sini suatu saat nanti."
"Saya kira saya telah bermain di sini sebanyak 18 atau 19 kali, saya tidak memiliki keluhan apa pun," tuturnya menambahkan.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BWFBadminton.com |
Komentar