Pabrikan-pabrikan Eropa telah mengalami peningkatan pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Inovasi mereka, khususnya dari Ducati terus membuat performa motor menjadi sempurna hingga menjadikan Desmosedici GP pabrikan Italia itu bisa dikatakan menjadi motor paling tangguh di grid MotoGP saat ini.
Sedangkan Honda, pendekatan mereka lebih konservatif.
Maksudnya, mempertahankan kebiasaan yang ada.
"Pabrikan Eropa telah bekerja secara agresif dalam beberapa tahun terakhir dan telah berani mengambil banyak risiko," ungkap Puig dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Berani mengambil risiko itu memang bisa membuat kesalahan. Tapi mereka (pabrikan Eropa) berani menghadapinya."
"Sedangkan tradisi pabrikan Jepang mungkin lebih konservatif," ucap Puig dengan bahasa lebih halus.
Pandemi Covid-19 membuat pengembangan RC213V mandeg.
Karena para insinyur mereka tidak bisa meneliti lebih detail di markas mereka akibat sempat terjebak lockdown di Eropa kala itu.
"Para insinyur kami harus tinggal di Eropa dan tidak dapat mengembangkan motor sepert dulu, di masa lalu," ucap Puig.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar