BOLASPORT.COM - Pelatih ganda putra China, Chen Qi Qiu, memadatkan latihan anak didiknya. Kekalahan dari ganda putra Indonesia dengan cara pedih di Istora rupanya masih membekas.
Skuad ganda putra China terus melangsungkan latihan tanpa henti di tengah jeda turnamen BWF World Tour selama musim panas.
Berpusat di Lingshui, Hainan, tim bulu tangkis China menggelar latihan yang cukup intens dari pagi sampai petang.
Baca Juga: Update Ranking Race to Paris 2024 - Ginting Masih Teratas, Ganda Putri Indonesia Diam-Diam Bersinar
Bahkan di hari Minggu, yang biasanya menjadi hari libur pun, digunakan untuk latihan tambahan.
Chen Qi Qiu menuturkan bahwa hal itu dilakukan karena para anak didiknya perlu melakukan latihan secara sistematis sekaligus menghargai setiap waktu yang tersisa.
Faktor kebugaran fisik, strategi di lapangan, sampai kualitas permainan menjadi aspek-aspek yang ditingkatkan.
Tak lupa aspek psikologis, yang berperan besar pada mental para pemain, juga ingin diperbaiki Chen Qi Qiu.
Pelatih yang dijuluki Coach Ferguso itu masih teringat betul dengan kekalahan menyesakkan anak asuhnya saat Indonesia Open 2023.
Mimpi buruk yang dimaksud adalah ketika ganda putra nomor satu China, Liang Wei Keng/Wang Chang, tersingkir pada perempat final Indonesia Open 2023.
Istora Senayan di Jakarta menjadi saksi pedihnya nasib Liang/Wang terkubur saat bersua dengan ganda putra Indonesia, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob.
Liang/Wang kehilangan kemenangan yang sudah berada di depan mata.
Tiket semifinal nyaris digenggam tatkala juara India Open 2023 itu unggul 17-11 pada gim ketiga. Apes, Liang/Wang mendadak linglung saat Pram/Yere perlahan mengejar.
Kebangkitan Pram/Yere membuat juara India Open 2023 itu panik. Pukulan menjadi tak terarah sehingga berakhir kalah.
Kekalahan ini rupanya masih sangat membekas bagi Chen Qi Qiu yang saat itu juga mendampingi Liang/Wang di pinggir lapangan.
Baca Juga: Live Streaming Canada Open 2023 - Duel Buta Ahsan/Hendra di Tengah Ancaman Dominasi Taiwan
Hal inilah yang sedang dicari jalan keluarnya. Dengan sifat pertandingan ganda putra yang tidak tertebak, Chen tak ingin anak didiknya hilang fokus di tengah jalan.
"Tim ganda putra telah kalah dalam beberapa pertandingan tahun ini ketika sedang unggul, kami berusaha mencari apa penyebabnya," ucap Chen Qi Qiu dikutip dari Aiyuke.
"Pertandingan di ganda putra itu sangat sulit diprediksi, jadi kami harus bisa menjaga konsentrasi tetap tinggi."
"Perubahan mentalitas dari salah satu pasangan bisa menyebabkan situasi demikian."
"Bukan berarti kami tidak memikirkannya saat itu, hanya saja kita tidak bisa mengendalikan momentum dan situasi."
"Ini adalah pelajaran yang harus dipelajari oleh para pemain muda," tambahnya.
Liang/Wang masih muda. Wang Chang seangkatan dengan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang kelahiran tahun 2000. Adapun Liang Wei Keng hanya setahun lebih tua.
Selain mental Liang/Wang masih jadi PR, ganda putra China lain yang diharapkan segera bangkit oleh Chen Qi Qiu adalah Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi.
Sejak menjadi juara BWF World Tour Finals 2022, penampilan mereka justru cenderung menurun.
Sempat menjadi kunci dalam kemenangan China di Sudirman Cup 2023, juara Indonesia Open satu kali ini justru angin-angina sesudahnya.
Bahkan saat kualifiiasi Olimpiade Paris 2024 dimulai performa mereka belum menggigit. Ini sangat kontras dengan gebrakan yang mereka buat saat tampil sebagai duet anyar tahun lalu.
"Liu/Ou memang mengalami pasang surut di Piala Sudirman, dan kemudian cuma punya waktu seminggu sebelum mengikuti turnamen lagi," terang Chen Qi Qiu.
"Pada akhirnya setelah turnamen besar, selalu ada penurunan fisik dan mental."
"Sekarang kami harus bisa menjalani periode latihan ini dan bermain dengan baik di pertandingan yang berikutnya," ucap pelatih berusia 45 tahun itu.
Salah satu menu latihan yang dilahap Liang/Wang dkk. adalah latih tanding. Walau hanya sparing, mereka tampil habis-habisan seperti layaknya sedang tampil dalam turnamen sesungguhnya.
"Saya berharap dapat meningkatkan kekuatan tim ganda putra, mendapatkan pasangan terbaik dari yang terbaik, mengangkat peringkat dunia mereka secara keseluruhan dan menjadi lebih kompetitif," harap Chen.
"Dengan program latihan tanding, mereka bisa meningkatkan diri dan lebih bersaing di turnamen internasional, yang seharusnya dilakukan pasangan pelapis ke-3, 4, dan 5," tandasnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Aiyuke |
Komentar