Dejan/Gloria juga bahkan dilirik PBSI untuk masuk skuad Indonesia pada Sudirman Cup 2023.
Bahkan kombinasi dadakan Gloria dengan Rinov, sempat nyaris membuat kejutan saat menyulitkan Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong ketika Indonesia berhadapan denga China di perempat final ajang beregu tersebut.
Sayangnya dalam beberapa turnamen terakhir, performa Dejan/Gloria ambyar. Sering tersingkir langsung di babak pertama.
Situasi itu membuat Tontowi ikut memperhatikan bagaimana semakin menurunnya kekuatan ganda campuran Tanah Air.
Sementara para wakil China dan Jepang semakin mendominasi.
China sekarang punya Zheng/Huang dan Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping.
Sedangkan Jepang kini tak cuma mengandalkan Yuta Watanabe/Arisa Higashino saja. Sudah ada pelapis seperti Kyohei Yamashita/Naru Shinoya yang mulai menanjak.
"Di PB Djarum ada atlet ganda campuran Dejan/Gloria dan Praveen/Melati. Saya memberikan petuah untuk mereka, agar bersaing dengan sehat," kata Tontowi berpesan, di sela-sela rangkaian acara Audisi PB Djarum di GOR Jati, Kudus, Jawa Tengah, sebagaimana dilansir BolaSport.com dari Antara News.
"Jangan mau kalah sama yang lain," tandas peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 bersama Liliyana Natsir itu.
"Menurut saya, ganda camouran kita ini kemampuannya berimbang. Tidak menutup kemungkinan siapa yang bisa melaju ke Olimpiade (Paris 2024) sama peluangnya, 50:50. Semua masih punya kesempatan," tambah dia.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Antaranews |
Komentar