Meski demikian, bukannya takut jika berjumpa salah satu dari mereka, Chen/Toh justru berharap bisa sesering mungkin menghadapi lawan-lawan elit semacam itu.
Soal hasil menang atau kalahnya, urusan belakangan, yang terpenting adalah pengalaman yang bisa mereka dapatkan dengan menghadapi pemain berlevel papan atas dunia.
Chen/Toh sejauh ini pernah kalah dua kali dari Zheng/Huang dan satu kali dari Watanabe/Higashino. Sedangkan dengan Bass/Popor, mereka belum pernah ketemu wakil Thailand itu.
"Menjadi pengalaman yang bagus untuk berhadapan dengan Si Wei/Ya Wiong dan Watanabe/Higashino, tapi kami pun optimistis bisa membuat terobosan jika kami terus berusaha," harap dia.
"Namun kami juga tidak boleh meremehkan pasangan lain, semua terutama di peringkat delapan besar juga tidak mudah dihadapi. Kami harus selalu fokus," imbuhnya.
Bersyukur dengan Kehadiran Nova Widianto
Optimisme tinggi Chen Tang Jie/Toh Ee Wi lahir dari kenyamanan mereka dilatih di bawah tangan dingin Nova Widianto.
Pasangan yang kini melesat ke peringkat ke-14 dunia walau baru dipasangkan kurang lebih 6 bulan itu, merasa sangat bersyukur dengan kehadiran Nova.
Bagi mereka, sosok pelatih asal Indonesia itu sangat membantu pola pikir mereka menjadi lebih kuat di pertandingan.
"Kami semakin percaya diri memiliki mantan juara dunia sebagai pelatih kami dan beliau telah mengajari kami banyak hal,' kata Toh.
"Saat beliau berada di belakang kami, mendampingi di pinggir lapangan selama turnamen berjalan, itu membangkitkan semangat kami dan beliau pun memberikan kami solusi," ucap dia.
Baca Juga: Update Ranking Race to Paris 2024 - Ginting Masih Teratas, Ganda Putri Indonesia Diam-Diam Bersinar
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Thestar.com.my |
Komentar