Diketahui bahwa dalam salah satu klausul kontrak tersebut, ternyata ada opsi berupa membolehkan Rins untuk hengkang jika ia dipinang tim pabrikan lain.
Namun itu bukan satu-satunya faktor yang bisa membuat Rins mudah meninggalkan Honda begitu saja.
Sikap pilih kasih Honda yang sempat dirasakan pembalap 28 tahun itu bisa menambah keinginanya untuk segera minggat.
Sebelumnya, Rins pernah secara terbuka mencurahkan kekecewaan dia ketika tidak mendapat jatah untuk ambil bagian dalam pengujian beberapa perangkat baru Honda dalam tes MotoGP tahun ini.
Sebagai salah satu rider unggulan, Rins merasa tidak dianggap dan tidak diperlukan jasanya untuk pengembangan motor RC213V.
"Saya menyadari bahwa Honda hanya sedikit mendukung saya, saya merasa disia-siakan," kata Rins pad April lalu.
Yang membuat lebih miris, sasis baru Honda dari Kalex yang belum sempat dicicipi Rins, malah kini diabaikan setelah Marc Marquez merasa tidak ada perubahan berarti menurut Si Alien. Padahal belum tentu hal yang sama dirasakan jika Rins yang mengujinya.
Lucio Checchinello selaku Manajer Tim LCR Honda, sebelumnya tegas membantah tentang kemungkinan Rins pergi. Namun kemungkinan itu kini kian terbuka jika melihat gerak-gerik Yamaha yang cukup intens mencari pengganti Morbidelli.
Jika Honda sampai kehilangan Rins, maka parikan Jepang itu bisa merugi lebih banyak.
Pasalnya, hubungan dengan Marc Marquez pun dikabarkan renggang.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Autosport |
Komentar